APLIKASI TEMU

Tolak Aplikasi Temu, Menkominfo: Merusak UMKM

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:58 WIB
Aplikasi asal China, Temu (SinPo.id/ AFP)
Aplikasi asal China, Temu (SinPo.id/ AFP)

SinPo.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menegaskan, alasan pemerintah melarang aplikasi e-commerce Temu asal China,  masuk ke Indonesia, karena bisa merusak ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, aplikasi itu bisa menghubungkan konsumen dan produsen secara langsung. 

"(Aplikasi) Temu, nggak bisa (masuk Indonesia). Karena merusak ekonomi, terutama UMKM Indonesia. Kita nggak akan kasih kesempatan," ucap Budi kepada wartawan, Rabu, 2 Oktober 2024. 

Budi menilai, kehadiran Temu di Indonesia alih-alih menghadirkan peluang untuk bisa lebih produktif, justru akan membuat masyarakat merugi. 

Apalagi, platform belanja online ini menghubungkan langsung konsumen dengan produsen.

Artinya, tidak ada reseller, affiliator, dan pihak ketiga dalam rantai pasok tersebut, sehingga lebih berbahaya bagi UMKM. Selain itu, harga yang ditawarkan aplikasi ini juga terlewat murah.

Untuk itu, tegas Budi, Kominfo tak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

"Kita nggak akan kasih kesempatan. Masyarakat rugi. Kan kita mau jadi ruang digital itu untuk membuat masyarakat produktif dan lebih untung, kalau membuat masyarakat rugi buat apa. Kita akan larang. Hancur UMKM kita kalau dibiarin," ucapnya.

Sebagai informasi, aplikasi Temu sejak beberapa waktu lalu telah menjadi sorotan. Sistem yang diusungnya dikawatirkan menjadi ancaman karena pabrik bisa langsung menjual produk mereka ke konsumen.

Aplikasi Temu hadir dengan memotong jalur distribusi penjualan barang, yang jika menyasar pangsa pasar Indonesia yang konsumtif, situasi tersebut jelas mematikan geliat bisnis UMKM lokal.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI