PEMILIHAN PIMPINAN MPR

Bantah Tradisi Ketua MPR 'Jatah' Golkar, Sarmuji: Penetapan Melalui Musyawarah

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:44 WIB
Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (SinPo.id/ Parlementaria)
Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (SinPo.id/ Parlementaria)

SinPo.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Sarmuji membantah adanya tradisi kursi Ketua MPR RI menjadi 'jatah' partainya. Apalagi, sosok pucuk pimpinan MPR RI tidak selalu berasal dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Sebenarnya disebut tradisi itu sesuatu yang berulang kembali terjadi karena ini 'kan sebenarnya belum bisa disebut tradisi juga baru beberapa kali 'kan," kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Menurut dia, penetapan pimpinan MPR RI melalui musyawarah dan mufakat. Sehingga, kata dia, hasil musyawarah tidak harus selalu sama dengan keputusan sebelumnya.

"Jadi, karena permusyawaratan jadi dimusyawarahkan, dan hasil musyawarah itu bisa sama dengan yang lalu, bisa juga tidak sama dengan yang lalu," ucapnya.

Sarmuji mengaku fraksi Partai Golkat masih terus melakukan lobi-lobi terkait dengan penetapan kursi Ketua MPR RI 2024-2029. Meski demikian, dia menekankan sesuai ketentuan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3) setiap partai politik (parpol) di Parlemen akan mendapat kursi pimpinan MPR RI.

"Semua partai dapat pimpinan. Untuk pimpinan MPR, sudah terepresentasikan menjadi pimpinan MPR. Itu pasti sudah ada di MD3," katanya.

Di sisi lain, Sarmuji enggan merespons kabar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani akan maju sebagai calon Ketua MPR RI 2024-2029.

"Saya belum bisa sebutkan. Yang jelas nanti akan dimusyawarahkan dan hasilnya nanti kalau sudah kita lihat nanti," ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini juga menepis partainya mengalah sehingga kursi Ketua MPR RI 2024-2029 diisi oleh Ahmad Muzani dari Partai Gerindra.

"Ini urusan negara ya, urusan negara itu bukan rela enggak rela, melainkan urusan ini kita mencari solusi terbaik untuk negara kita. Jadi, kalau kita sudah bicara nasionalisme tentang negara, kita pasti ingin yang terbaik yang dihasilkan permusyawaratan itu," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut sosok yang dipertimbangkan untuk mengisi kursi pimpinan MPR RI merupakan figur senior.

"Yang jelas bahwa pimpinan MPR adalah orang berpengalaman, orang yang berpengalaman sebagai pimpinan AKD (alat kelengkapan dewan), dan juga pernah menjadi pimpinan fraksi," ucap Ace dikonfirmasi terpisah.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI