PERINGATAN DINI BENCANA

Kominfo Luncurkan Sistem Kebencanaan, Notifikasi Bakal Muncul di HP dan TV

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 02 Oktober 2024 | 17:56 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi (SinPo.id/ Dok. Kominfo)
Menkominfo Budi Arie Setiadi (SinPo.id/ Dok. Kominfo)

SinPo.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK), yang terdiri dari Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS). Sistem ini sebagai upaya meminimalkan risiko bencana di Indonesia.

"Saya berharap sistem EWS TV digital, DPIS, serta SMS blast ini dapat mempermudah koordinasi dalam melakukan pertolongan yang responsif, serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan," ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam keterangannya, Rabu, 2 Oktober 2024. 

Budi menilai, dengan geografis Indonesia yang rawan bencana, sangat penting sebuah kesiapsiagaan. 

"Saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung berbagai inisiatif di atas, agar masyarakat dapat menerima manfaatnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi menerangkan, SNPDK akan mengintegrasikan sistem informasi kebencanaan dari berbagai kementerian, lembaga, dan daerah, serta penyedia informasi bencana, seperti BMKG, BNPB  Badan Geologi Kementerian ESDM (PVMBG), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Khusus Jakarta. Sistem EWS TV Digital juga terhubung dengan penyelenggara telekomunikasi dan penyiaran.

"Sistem EWS TV Digital memiliki dua fitur utama, yakni pengiriman SMS blast kepada masyarakat di wilayah yang terdampak secara realtime tanpa dikenakan biaya, serta integrasi dengan sistem dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan penyedia informasi bagi masyarakat terdampak," kata dia.

Menurut Budi, Kominfo telah melakukan serangkaian uji coba bersama penyelenggara multipleksing (mux) beserta vendor TV dan STB terkait implementasi EWS TV digital.

Untuk memastikan informasi kebencanaan dan peringatan bahaya bisa muncul lewat siaran TV Digital, dia mendorong masyarakat menggunakan perangkat TV Digital atau STB yang tersertifikasi oleh Kominfo dan memastikan ketepatan kode pos pada perangkat TV digital.

"Guna memastikan kesesuaian informasi dengan lokasi terdampak," kata dia.

Pemerintah Indonesia, lanjut Budi, bekerja sama dengan Jepang mengembangkan layanan informasi bencana secara realtime kepada petugas di lapangan berbasis komputer maupun ponsel.

Sistem yang didukung hibah JICA itu diberi nama Disaster Prevention Information System (DPIS) dan berfungsi menghubungkan petugas di kementerian dan lembaga serta lembaga penyiaran lewat informasi terpadu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI