Pengamat: Gaji, Rumah Layak hingga Pensiun Prajurit TNI Harus Diperhatikan Pemerintah
SinPo.id - Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, masalah kesejahteraan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat berperan penting dalam performa menjaga kedaulatan dan keutuhan negara Indonesia. Karenanya, kesejahteraan prajurit, baik berupa gaji, hingga rumah layak, harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Hal itu disampaikan Fahmi dalam rangka menyambut peringatan hari ulang tahun atau HUT ke-79 TNI pada 5 Oktober 2024 mendatang.
"Kesejahteraan prajurit adalah isu yang tidak bisa dipisahkan dari performa institusi. Peningkatan kesejahteraan, mulai dari gaji, tunjangan, hingga perumahan dan fasilitas kesehatan bagi prajurit dan keluarganya, sangat penting untuk menjaga moral dan kinerja pasukan," kata Fahmi saat dihubungi SinPo.id, Senin, 30 September 2024.
Fahmi memahami bahwa pemerintah telah meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan prajurit TNI, dengan menaikkan gaji sesuai pangkat aparat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia.
Hanya saja, masih ada beberapa area yang perlu mendapat perhatian lebih, seperti perumahan yang layak. Menurutnya, masih banyak prajurit, terutama yang bertugas di wilayah terpencil, belum memiliki akses ke perumahan yang layak.
"Penyediaan fasilitas perumahan yang lebih baik akan meningkatkan kesejahteraan mereka secara signifikan," kata dia.
Selain itu, salah satu masalah yang sering dihadapi prajurit TNI adalah transisi dari kehidupan militer ke sipil saat pensiun. "Program pelatihan keterampilan dan kewirausahaan bagi prajurit yang mendekati masa pensiun harus terus diperkuat agar mereka dapat menjalani masa purnabakti dengan baik," ucapnya.
Lebih lanjut, Fahmi menilai, kinerja TNI selama ini yang melibatkan banyak aspek, mulai pertahanan negara, operasi militer selain perang (OMSP), hingga modernisasi dan perannya dalam membangun kepercayaan publik, patut diapresiasi.
Dia menganggap, kinerja dalam operasi besar, seperti penanganan konflik, pembangunan infrastruktur, hingga keterlibatan dalam kehidupan sosial masyarakat, TNI terus menunjukkan dedikasi dalam melindungi kedaulatan NKRI
Fahmi merincikan, salah satu kontribusi terbesar TNI operasi militer selain perang (OMSP) adalah dalam penanggulangan bencana alam. Misal, gempa di Lombok dan tsunami di Sulawesi, TNI berperan penting dalam proses evakuasi, bantuan kemanusiaan, dan pemulihan pasca-bencana.
"Kecepatan dan ketepatan tanggapan TNI dalam situasi ini sangat diapresiasi oleh masyarakat," ucapnya.
Kemudian, dalam pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, TNI aktif mendukung distribusi vaksin, pengamanan fasilitas kesehatan, dan bantuan logistik.
"TNI menunjukkan fleksibilitasnya dalam menangani situasi darurat yang bersifat non-militer, memperkuat posisinya sebagai elemen penting dalam struktur ketahanan nasional," tuturnya.
Berikutnya, program-program TNI dalam mendukung pembangunan infrastruktur di daerah terpencil atau perbatasan juga menunjukkan bahwa militer bukan hanya berperan dalam pertahanan, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat.
"Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), misalnya, TNI terlibat dalam pembangunan jalan, jembatan, hingga penyediaan akses air bersih di daerah terpencil," kata dia.
Atas kinerja nyata tersebut, tak heran bila kepercayaan publik terhadap TNI cenderung stabil dan tinggi. Hal ini disebabkan oleh kedekatan TNI dengan masyarakat melalui program-program OMSP yang langsung menyentuh kebutuhan warga, seperti penanganan bencana dan pembangunan infrastruktur.
"Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait isu hak asasi manusia dalam penanganan konflik, seperti di Papua. Keberlanjutan dari upaya-upaya TNI dalam membangun kepercayaan masyarakat, terutama melalui pendekatan yang lebih humanis dan minim kekerasan, sangat penting untuk mempertahankan kredibilitas mereka di mata publik," tukasnya.