Hizbullah Konfirmasi Pemimpin Nasrallah Tewas

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 28 September 2024 | 20:55 WIB
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah (SinPo.id/Reuters)
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Hizbullah mengonfirmasi pada Sabtu, 28 September 2024, bahwa pemimpin mereka, Nasrallah, telah meninggal dunia dalam serangan Israel.

Meski demikian, Hizbullah memastikan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan melanjutkan pertempuran melawan Israel "untuk mendukung Gaza dan Palestina, serta membela Lebanon dan rakyatnya yang kuat dan bermartabat." Namun, tidak dijelaskan bagaimana Nasrallah tewas.

Sebelumnya, Militer Israel mengatakan bahwa Nasrallah terbunuh dalam "serangan terarah" terhadap markas bawah tanah kelompok itu di bawah sebuah bangunan perumahan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah.

Israel mengatakan Nasrallah terbunuh bersama dengan sejumlah pemimpin tinggi Hizbullah, Ali Karaki, dan komandan lainnya.

"Serangan itu dilakukan saat rantai komando senior Hizbullah beroperasi dari markas besar dan melancarkan kegiatan teroris terhadap warga negara Israel," katanya.

Serangan udara yang dilakukan pada Jumat, 27 September 2024, di Dahiyeh itu mengguncang Beirut. Menurut sumber keamanan di Lebanon, serangan tersebut mengakibatkan serangkaian ledakan besar yang meninggalkan kawah dengan kedalaman minimal 20 meter.

Serangan itu diikuti oleh serangan udara tambahan di Dahiyeh dan wilayah lain di Lebanon pada Sabtu. Ledakan besar menerangi bahkan menerangi malam, dan serangan lebih lanjut menghantam area tersebut pada pagi hari, sementara asap mengepul di atas kota.

Hizbullah juga melanjutkan serangan roket lintas batasnya, menyalakan sirene dan membuat penduduk berlarian mencari perlindungan jauh di dalam Israel. Pertahanan rudal Israel berhasil menghalau sebagian besar roket tersebut, dan tidak ada laporan korban cedera akibat serangan itu.

Eskalasi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik dapat lepas kendali, yang berpotensi melibatkan Iran, pendukung utama Hizbullah, serta Amerika Serikat.

Pada jam-jam awal setelah serangan pada Jumat, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah menyatakan kepada Reuters bahwa Nasrallah masih hidup. Kantor berita Iran, Tasnim, juga melaporkan bahwa ia selamat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI