Mendag Serahkan Nasib Satgas Barang Impor Ilegal ke Tangan Prabowo

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 26 September 2024 | 16:57 WIB
Mendag Zulkifli Hasan. (SinPo.id/dok. Kemendag)
Mendag Zulkifli Hasan. (SinPo.id/dok. Kemendag)

SinPo.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyatakan, diperpanjang atau tidaknya tugas Satgas Pengawasan Impor Ilegal, diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Masa tugas Satgas ini akan berakhir pada Desember 2024. 

"(Satgas akhir tahun 2024) Selesai. Ya lanjut (atau tidak) terserah pemerintahan baru (pemerintahan Prabowo-Gibran)," kata Zulhas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 26 September 2024. 

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menerangkan, keberadaan Satgas bukanlah sebuah solusi permanen untuk menyelesaikan akar masalah maraknya barang impor ilegal. Namun, Satgas hanya untuk terapi kejut atau shock therapy bagi para importir nakal yang memasukkan barang ke Indonesia tanpa mengikuti aturan yang berlaku. 

"Ya Satgas itu kan bukan penyelesaian, cuma dia shock therapy saja. (Tapi untuk saat ini) sudah cukup efektif, Alhamdulillah," ujarnya.

Selain itu, lanjut Zulhas, dengan adanya Satgas, para importir juga menunggu atau wait and see untuk memasukkan barangnya ke Indonesia. 

"Ya nggak (importir wait and see) apa-apa, kan bagus. Daripada dia, importirnya memasukan barangnya tidak sesuai dengan dokumen, itu artinya kan Satgas berhasil," kata dia. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag RI Rusmin Amin menilai, pemerintah perlu mencari cara lain untuk mengatasi permasalahan impor ilegal secara menyeluruh.

"Satgas itu kayak antibiotik. Kalau Anda sering makan antibiotik, sebetulnya siap-siap bahwa penyakit Anda itu jadi lebih kuat. Makanya nanti harus cari antibiotik yang lain. (Importir nakal) kan pasti nyari celah, gimana caranya barang ilegal bisa masuk. Dengan adanya Satgas, ada di beberapa pelabuhan, kapal-kapal itu pada nunggu gitu. Mungkin mereka nunggu Satgasnya kapan hilang. Mungkin ya, saya nggak tahu," kata Rusmin.

Menurut Rusmin, untuk mengantisipasi barang-barang ilegal tersebut masuk, salah satu caranya bisa melalui penguatan koordinasi antar daerah. 

"Karena yang namanya pengawasan itu ada provinsi, yang selama ini menurut saya belum jalan di provinsi itu," ucap dia.

Meski begitu, Rusmin mengklaim Satgas pengawasan impor ilegal sejauh ini sudah cukup efektif dalam mengatasi persoalan banjirnya barang impor ilegal. 

"Dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama ya, dibentuk, kan biasanya kalau urusan-urusan gede, harus bicara soal anggaran dan sebagainya. Ini kan anggaran juga di masing-masing K/L (Kementerian/Lembaga). Kita gunakan ya, cuma kita ada fokus, ada target, tujuh komoditi," kata Rusmin.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI