GEMPA BANDUNG

IDI: Korban Gempa Bandung Alami ISPA hingga Gangguan Kecemasan

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 20 September 2024 | 19:34 WIB
Warga korban gempa bumi di tenda pengungsian. (SinPo.id/ Dok. BPBD Jabar)
Warga korban gempa bumi di tenda pengungsian. (SinPo.id/ Dok. BPBD Jabar)

SinPo.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menerjunkan 40 tenaga medis untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa bumi magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bandung. 

"Terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, serta perawat," kata Ketua IDI Wilayah Jawa Barat Dr M. Luthfi dalam keterangannya, Jumat, 20 September 2024.

Hingga saat ini, para tenaga medis dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI Wilayah Jawa Barat yang didampingi paramedis dan perawat, masih melakukan pemeriksaan kesehatan keliling di wilayah terdampak.

Adapun jenis penyakit yang ditangani, antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan.

Tim lapangan IDI juga menemukan di Desa Cihawuk terdapat dua anak yang membutuhkan konseling karena mengalami trauma pascabencana. 

Gempa bumi itu juga dirasakan di sejumlah wilayah di Bandung, seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, serta Cileunyi.

Sementara itu, Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung Dr A. Aziz Asopari menyampaikan, hingga saat ini terdapat 26 korban yang ditangani di RSUD Bedas Kertasari.

Rinciannya, 13 laki-laki dan 13 perempuan, dengan 24 korban luka ringan dan rawat jalan, serta dua orang mengalami luka berat yang kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terakhir, jumlah pengungsi tercatat sekitar 5.400 orang yang terdiri atasi anak, dewasa, dan lansia.

Aziz menambahkan, para dokter yang bertugas melaporkan dibutuhkan logistik makanan dan obat-obatan. Karena sebagian besar obat yang berada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tidak dapat diambil lantaran khawatir bangunan akan rubuh.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI