DPRD Minta Dinkes DKI Konsisten Pantau Sebaran Nyamuk Wolbachia
SinPo.id - Wakil Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) memantau secara berkala pada teknologi Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia, yang akan disebar sebanyak 1.400 telur pekan depan.
"Ini kan percobaan, kita lihat perkembangannya setiap saat, untuk mengetahui keefektifan Nyamuk Wolbachia ini," kata Jhonny kepada wartawan, Jumat, 20 September 2024.
Menurut dia, bukan hal mustahil teknologi ini akan dipatenkan untuk diterapkan di Jakarta. Seperti di Yogyakarta, telah menerapkan sejak tahun 2022.
Hasilnya, bisa menurunkan 77 persen kasus demam berdarah dan 86 persen kasus perawatan di rumah sakit.
"Kalau bagus, kita mainkan saja secara sistematis, terstruktur dan masif. Karena sudah ada kota yang mengimplementasikan dan berhasil, maka langsung saja kita mainkan," kata Jhonny.
Ia juga menyatakan teknologi, nyamuk wolbachia itu sudah pernah dibahas oleh Dinkes bersama pimpinan dan anggota Komisi E DPRD DKI pada periode 2019-2024.
"Secara sepintas sebenarnya sudah pernah, salah satu cara kita untuk mencegah atau tindakan preventif kita yaitu menyebar nyamuk wolbachia," pungkas Jhonny.
Data Dinas Kesehatan, diketahui wolbachia merupakan bakteri alami pada 60 persen serangga.
Bakteri tersebut tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain. Artinya, tidak akan menyebabkan manusia sakit.
Wolbachia hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui telur.
Cara kerja teknologi Aedes Aegypti Wolbachia yakni, Bakteri Wolbachia disuntikan ke dalam telur nyamuk Aedes Aegypti.
Dengan begitu, nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan nyamuk betina, maka telur tidak menetas. Nyamuk jantan kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia, maka telur menetas ber-Wolbachia.
Nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia, maka telur menetas ber-Wolbachia.
Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue. Sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah.
Karena itu, wolbachia ini digadang-gadang mampu menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD), Chikungunya, dan Zika yang disebabkan oleh nyamuk.