Update Gempa Bandung: 15 Orang Luka Berat, Satu Anak SD Meninggal

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 19 September 2024 | 12:01 WIB
Dampak gempa di Kabupaten Bandung. (SinPo.id/Antara)
Dampak gempa di Kabupaten Bandung. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, selama 13 hari kedepan, pasca diguncang gempa 4,9 magnitudo, pada Rabu kemarin.

"Saat ini Kab Bandung sudah menetapkan status tanggap darurat gempa bumi magnitudo 4,9 selama 13 hari. Terhitung mulai tanggal 18 sampai tanggal 30 September 2024," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Kamis, 19 September 2024.

Muhari menjelaskan, gempa bumi kemarin, tak hanya terjadi di Kabupaten Bandung saja, tetapi juga berdampak ke wilayah sekitar. Di Kabupaten Bandung, terdapat 8 kecamatan dengan 29 desa yang terdampak.

Adapun korban jiwa, tercatat 15 orang luka berat, 7 diantaranya masih rawat inap di RSUD Kabupaten Bandung, 53 luka ringan, dan 1 orang meninggal dunia siswa Sekolah Dasar (SD) tetapi tidak terdampak langsung oleh gempa. 

"Artinya bukan meninggal karena tertimpa reruntuhan atau pada saat evakuasi  yang bersangkutan. Dari klasifikasi yang kami terima, meninggal saat gempa bumi dan terjatuh pada posisi kepala terlebih dahulu membentur bidang yang cukup keras," kata Muhari. Dan, jumlah warga yang mengungsi, tercatat ada 710 jiwa di Kabupaten Bandung.

Kemudian, di Kabupaten Garut, tercatat 3 kecamatan, 11 desa yang terdampak, dengan korban satu orang luka ringan. Berikutnya, juga terdampak di Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bogor.

Untuk kerugian material akibat gempa dalam bentuk fasilitas pendidikan, terdampak 39 unit. Rinciannya, 31 unit di Kabupaten Bandung, 7 unit di Kabupaten Garut dan 1 unit di Kota Cimahi.

Sedangkan sarana prasarana bangunan yang terdampak, BNPB mencatat di Kabupaten Bandung, 532 rusak berat, 475 unit rumah rusak sedang, 1.013 unit rusak ringan, dan 1.263 unit rumah terdampak lainnya masih dilakukan assesment untuk kriteria kerusakan. Lalu ada juga 2 unit gedung pemerintah, dan 55 unit fasilitas ibadah yang  terdampak.

Di Kabupaten Garut, tercatat sebanyak 204 unit. Namun, saat ini masih dilakukan assesment untuk klasifikasi tingkat kerusakan. Di Kabupaten Bandung Barat terdapat 1 unit rumah rusak berat, dan 2 unit rusak ringan, lalu 1 unit rumah rusak berat Kabupaten Purwakarta, dan 1 unit rumah rusak ringan di Kabupaten Bogor.

Lebih lanjut, Muhari menyampaikan kebutuhan mendesak yang diperlukan warga, yaitu selimut, matras, tenda pengungsi, tenda keluarga,kelengkapan bayi, air mineral, makanan siap saji, biskuit balita, pakaian anak- balita dewasa, baby kids, pembalut wanita, karung, cangkul, sekop untuk pembersihan, terpal dan juga alat kebersihan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI