KBRI Beirut Pastikan Tak Ada WNI yang Jadi Korban Jiwa dalam Dua Insiden Ledakan di Lebanon
SinPo.id - Kuasa Usaha Ad Interim KBRI di Beirut, Yosi Aprizal, memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam dua insiden ledakan pada Selasa dan Rabu di Lebanon.
"Alhamdulillah dari pantauan kami tidak warga negara Indonesia yang menjadi korban," kata Yosi dalam rekaman video yang ditayangkan VoA pada Kamis, 19 September 2024.
Namun, ia melaporkan, terdapat satu WNI yang menderita luka ringan akibat terkena percikan dari ledakan, dan telah ditangani oleh fasilitas kesehatan Lebanon.
"Ada satu, kebetulan sedang berada dekat dengan lokasi kejadian waktu itu, cuma hanya semacam terkena percikan," ungkapnya.
"Oleh faskes juga cuma diberikan semacam obat untuk (luka) sedikit melepuh, dan kita pantau hari ini memang tidak luka berat, semua warga kita dalam kondisi baik per sore hari ini. Kita terus monitor," katanya menambahkan.
Yosi juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sejak 4 Agustus 2024, telah menetapkan status siaga 1 di Lebanon lantaran kondisi keamanan yang juga tidak membaik. Selain itu, pihaknya juga mulai berangsur mengevakuasi para warga untuk kembali ke Tanah Air.
Ia melaporkan hingga kini sudah ada 25 WNI yang dipulangkan, dan KBRI Beirut juga sedang menyiapkan proses evakuasi berikutnya, tetapi terhambat oleh banyaknya maskapai yang membatalkan penerbangan, karena insiden dua hari ini.
"Dalam insiden dua hari ini beberapa maskapai bahkan telah membatalkan penerbangannya, nah ini juga menjadi satu tantangan kita di lapangan," tandasnya.
Diketahui, dalam peristiwa ledakan ribuan pager pada hari Selasa, sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas dan sekitar 3.000 orang terluka. Sementara dalam insiden ledakan Walkie-Talkie yang terjadi pada Rabu kemarin, sedikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka.