Walkie Talkie Hizbullah Meledak di Lebanon
SinPo.id - Radio genggam atau walkie talkie, yang digunakan oleh kelompok pejuang Hizbullah meledak pada Rabu, 18 September 2024 di selatan Lebanon, di pinggiran kota Beirut dan Lembah Bekaa.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka. Sementara jumlah korban tewas akibat ledakan pager pada hari Selasa meningkat menjadi 12 orang, termasuk dua anak-anak, dengan hampir 3.000 orang terluka.
Pejabat Israel belum mengomentari ledakan itu, tetapi sumber keamanan mengatakan badan mata-mata Israel Mossad bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional dengan membuat eskalasi berbahaya. Sedangkan, AS, yang membantah terlibat dalam ledakan itu, mengatakan pihaknya sedang mengejar diplomasi intensif untuk mencegah eskalasi konflik.
"Israel memberi tahu Washington pada hari Selasa bahwa mereka akan melakukan sesuatu di Lebanon. Tetapi Israel tidak memberikan rincian dan operasi itu sendiri merupakan kejutan bagi Washington," kata pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim, dilansir dari Reuters pada Kamis, 19 September 2024.
Satu ledakan pada hari Rabu terjadi di dekat pemakaman yang diselenggarakan oleh Hizbullah untuk mereka yang tewas pada hari sebelumnya ketika ribuan pager meledak di seluruh negeri dan melukai banyak pejuangnya.
Kemudian para anggota kelompok pejuang lainnya dengan cepat langsung mengeluarkan baterai dari walkie-talkie yang tidak meledak, dan melemparkan bagian-bagiannya ke dalam tong logam.
Adapun gambar walkie-talkie yang meledak menunjukkan label dengan tulisan "ICOM" dan "buatan Jepang." Menurut situs webnya, ICOM, adalah perusahaan komunikasi radio dan telepon yang berbasis di Jepang.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa produksi model IC-V82, yang tampak seperti model dalam gambar, telah dihentikan pada tahun 2014.
Namun, menurut seorang sumber keamanan, radio genggam atau Walkie-Talkie tersebut dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, bersamaan dengan waktu pembelian pager.
Sementara dalam peristiwa ledakan pager lada hari Selasa, seorang sumber mengatakan bahwa mata-mata Israel meledakkan bahan peledak yang mereka tanam dari jarak jauh dalam 5.000 pager yang dipesan Hizbullah sebelum mereka memasuki negara tersebut.