Tes Wawancara Capim, Pahala Nainggolan Akan Perbaiki Kerusakan KPK

Laporan: david
Rabu, 18 September 2024 | 15:10 WIB
Tes Wawancara Capim KPK (SinPo.id/David)
Tes Wawancara Capim KPK (SinPo.id/David)

SinPo.id - Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan memastikan akan memperbaiki tatanan lembaga yang saat ini dinilai sudah rusak. Hal itu akan ia lakukan jika terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2024-2029.

Pernyataan tegas itu disampaikan Pahala saat menjalani tes wawancara sebagai calon pimpinan (capim) KPK di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) Jakarta pada Rabu, 18 September 2024.

Mulanya, Pahala ditanya perihal kondisi di lembaga antirasuah yang saat ini oleh mantan mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki yang menjadi panelis.

"Anda sebagai Deputi Pencegahan KPK udah jalan lima tahun ya?," kata Ruki mengawali pertanyaan dalam tes wawancara.

"Sembilan," jawab Pahala.

Lebih lanjut, Ruki bertanya kepada Pahala mengenai kontribusinya dalam kondisi KPK saat ini. Pahala mengatakan bahwa KPK seharusnya bisa bekerja lebih baik lagi.

Pahala pun menjelaskan bahwa kondisi KPK saat ini berbeda dengan periode sebelumnya. Secara moral, Pahala mengaku ikut bertanggung jawab dengan kondisi KPK saat ini.

"Saya tahu rasanya saya agak dalam tanda kutip bertanggung jawab juga secara moral bahwa KPK jadi begini," jelas Pahala.

"Jadi kalau anda terpilih, anda yakin bisa rebuild terhadap kerusakan KPK yang saat ini terjadi?," tanya Ruki.

Pahala mengatakan jika diberi kesempatan menjadi pimpinan di KPK, maka ia siap dan yakin bisa memperbaiki tatanan lembaga antirasuah itu.

"Saya yakin pak," tegasnya.

Setidaknya ada beberapa hal yang akan diperbaiki Pahala. Pertama, Pahala akan memperbaiki sumber daya manusia (SDM) di KPK.

"Jadi yang pertama SDM KPK harus diperbaiki. Dia kompetensinya harus bener-benar seperti dikenal orang kalau kita ahli berintegritas," ucap Pahala.

Selanjutnya mengenai teknologi di dalam data informasi yang dinilai sudah ketinggalan zaman. Hal ini dinilai penting bagi KPK sebagai lembaga penegak hukum, khususnya di bidang penindakan.

"Jadi paling enggak secara internal didorong teknologi sehingga culture yang KLM punya terbangun," jelas Pahala. 

"Kedua saya pikir KPK itu pasti identik penindakan. Saya bilang bukan pencegahan yang dikedepankan tapi penindakan, tapi penindakannya mesti fokus. Kasusnya yang besar-besar dan ada sinergi dengan APH lain yang dikerjain yang riil aja," sambung Pahala.

Namun, dikatakan Pahala, hal ini akan bisa berhasil jika kompetensi pegawai di penindakan KPK lebih maksimal. Terakhir, Pahala akan memaksimalkan program pencegahan korupsi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI