MAKAN BERGIZI GRATIS

DPR Dukung Ide Susu Ikan Masuk Program Makan Bergizi Gratis

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 11 September 2024 | 16:42 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina (SinPo.id/EMedia DPR)
Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina (SinPo.id/EMedia DPR)

SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendukung ide soal ‘susu’ ikan untuk masuk dalam program makan bergizi gratis Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai pengganti susu sapi. 

Namun menurutnya, akan lebih tepat jika istilah 'susu ikan' diganti dengan istilah 'minuman bergizi tinggi', sebab produk olahan ikan tidak dapat dikatakan sebagai jenis susu.

"Kami menyambut positif ya usulan tersebut, sangat baik. Hanya saja lebih tepat bila dinamakan atau istilahnya adalah minuman bergizi tinggi dari ikan," kata Arzeti dalam keterangan persnya, Rabu 11 September 2024.

Ia menjelaskan, penamaan ‘susu’ ikan dinilai agak kurang tepat oleh para ahli gizi dikarenakan produk minuman yang dimaksud bukan berasal dari puting ikan langsung, seperti halnya dengan sapi.

"Ahli gizi kurang menyetujui dengan bahasa susu ikan, karena susu itu keluarnya dari puting. Sedangkan ikan tidak, sehingga lebih baik menggunakan bahasa minuman bergizi tinggi," jelasnya.

Terlepas dari penamaan tersebut, Arzeti mengatakan gagasan program pengganti susu sapi tersebut sangat baik. Pasalnya ‘susu’ yang berasal dari ikan ini memiliki kandungan omega 3 yang tinggi dan baik untuk mendukung kecerdasan anak-anak.

"Ini hal yang baik, karena kandungan dari ikan bisa menunjang pembentukan generasi emas ke depan. Ikan adalah sumber protein berkualitas, omega 3 nya tinggi, kandungan vitamin dan mineral juga. Serta mendukung kesehatan otak, menjaga kesehatan kulit, dan buat imun juga sangat baik,” paparnya.

Diketahui, ‘susu’ ikan sebenarnya sudah dikembangkan di Indramayu dengan memiliki beberapa varian rasa seperti vanila, coklat, dan stroberi.

Penambahan rasa tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya terima konsumen, terutama anak-anak, yang kurang familiar dengan rasa alami produk berbasis ikan.

Proses pembuatan ‘susu’ ikan sendiri dimulai dengan ekstraksi protein dari daging ikan yang diolah melalui serangkaian proses, termasuk penggilingan, ekstraksi, dan pemurnian untuk menghasilkan konsentrat protein ikan.

Konsentrat protein ikan itu kemudian dicampur dengan berbagai bahan lain untuk menciptakan tekstur dan rasa yang mirip dengan susu konvensional. Proses tersebut bertujuan untuk menghasilkan minuman yang memiliki konsistensi mirip susu namun dengan profil nutrisi yang berbeda.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI