Strategi Polri Kawal Pilkada 2024, Terapkan Aturan Penanggulangan Covid-19

Laporan: Firdausi
Selasa, 10 September 2024 | 16:38 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko (SinPo.id/Dok.Polri)
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko (SinPo.id/Dok.Polri)

SinPo.id -  Polri memaparkan strategi pengamanan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024. Salah satu pilar strateginya adalah penguatan pengamanan sejak tahap pra pilkada, di mana dalam tahap pilkada yang pernah dilaksanakan sering muncul konflik antar pendukung calon, penyebaran hoaks, dan potensi gangguan keamanan lainnya. 

Untuk itulah Polri akan menerapkan aturan, seperti aturan yang diterapkan semasa mananggulangi Covid-19. 

"Tentu Bako Humas merupakan bagian daripada komunikasi strategis yang penting. Kita ketahui pernah mengalami yang tanpa kita prediksi yaitu Covid-19. Tanpa kolaborasi tentu tidak terselesaikan dengan cepat dalam penanganan khususnya terkait persoalan bangsa," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa, 10 September 2024.

Menurut dia, pengamanan setiap pilkada, tujuannya untuk menguji kestabilitas keamanan suatu daerah. Untuk itu Polri sebagai garda terdepan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat memiliki peran sentral untuk memastikan bahwa proses pilkada berjalan lancar, aman dan kondusif. 

"Tahun 2024 menandai momen krusial bagi Polri menghadapi pilkada dimana tantangan keamanan semakin kompleks dgn adanya dinamika sosial dan politik yang berkembang sangat cepat," ujarnya. 

Lebih lanjut, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyampaikan Polri meningkatkan patroli dan pengawasan yang tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya secara intensif serta berkoordinasi yang erat dengan instansi terkait. 

"Untuk mencegah potensi terjadi kerusuhan dan gangguan keamanan lainnya sebelum berkembang jadi masalah yang lebih nyata dan besar," ucapnya. 

Ia menambahkan, Polri juga melakukan pendekatan dan keterlibatan aktif dengan berbagai elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan yang menjadi kunci membangun dukungan publik secara luas terhadap upaya menjaga keamanan selama pilkada. 

"Polri memastikan bahwa setiap personelnya menghadapi berbagai tantangan yang mungkin akan terjadi mulai dari pengamanan pemungutan suara, hingga penanganan konflik sosial serta meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasional keamanan," ujarnya. 

Selain itu, sistem pemantauan digital, analisis data dan penggunaan aplikasi mobile, memungkinkan Polri untuk merespons secara cepat dan efektif terhadap perkembangan situasi di lapangan serta mengkoordinasikan lintas sektoral dengan instansi terkait lainnya. 

"Polri telah melakukan pemetaan melalui indeks potensi kerawanan pilkada sebagai dasar melaksanakan operasi. Mantap Praja dan Satgas Nusantara Cooling System untuk menjaga situasi aman, damai dan kondusif selama tahapan pemilu dan pilkada serentak di 2024," ujarnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI