Pekan Depan, Pemprov DKI Uji Coba Makan Bergizi Gratis Tingkat SMA

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 09 September 2024 | 14:50 WIB
Pj Gubernur Heru Budi saat uji coba program makan bergizi gratis di SMPN 3 Jakarta. (SinPo.id/Pemprov DKI)
Pj Gubernur Heru Budi saat uji coba program makan bergizi gratis di SMPN 3 Jakarta. (SinPo.id/Pemprov DKI)

SinPo.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pekan depan, pihaknya berencana akan melanjutkan uji coba program makan bergizi gratis untuk siswa-siswi tingkat sekolah menengah atas (SMA) 

"Minggu depan mau uji coba SMA, tempatnya masih akan dibahas oleh Kepala Dinas (Pendidikan) maupun Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI Jakarta," kata Heru di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin, 9 September 2024. 

Menurut Heru, satu bulan lebih, Pemprov DKI telah melaksanakan uji coba makan bergizi gratis. Total, sudah ada lima sekolah dasar dan satu SMP untuk uji coba, dengan menu makanan bervariasi.

Heru menjelaskan, tujuan program makan bergizi gratis ini adalah untuk meningkatkan kesehatan, serta gizi anak-anak sekolah dasar di Jakarta melalui penyediaan makanan sehat yang seimbang. Karena, pertumbuhan  dan perkembangan anak-anak harus diperhatikan, demi meningkatkan prestasi belajar mereka. 

Dalam uji coba program makan bergizi gratis di SDN 01 Manggarai, bekerja sama dengan Bank DKI, anak didik mendapatkan menu makanan terdiri dari nasi uduk, semur telur, tempe orek, sayur labu dan buah pisang.

"Rata-rata habis. Cuma memang yang di kelas satu dan dua SD, suka sih tapi tadi agak lama (habisnya). SD ada 500 kotak masing-masing kotak seharga Rp20.000," kata Heru.

Sedangkan menu bagi siswa-siswi SMPN 03 Manggarai bekerja sama dengan Dharma Jaya, meliputi nasi, beef teriyaki (hidangan berbahan dasar daging sapi dengan campuran saus teriyaki khas Jepang), sayur salad, dan pisang. Sebanyak 1000 kotak makan yang tersedia dengan harga Rp25.000 per porsi

"Kelihatannya yang harus menjadi perhatian kami dan guru adalah SD kelas satu dan dua. Menunya harus habis karena menu itu kan asupan gizi yang kita berikan. Kalau tidak habis, percuma juga," kata Heru.sinpo