Republik Demokratik Kongo Terima Gelombang Pertama Vaksin Mpox

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 06 September 2024 | 08:46 WIB
Vaksin Mpox gelombang pertama telah tiba di Republik Demokratik Kongo. (SinPo.id/AP)
Vaksin Mpox gelombang pertama telah tiba di Republik Demokratik Kongo. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Republik Demokratik Kongo telah menerima gelombang pertama vaksin mpox, yang diharapkan akan membantu menekan penyebaran wabah yang telah membuat PBB mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat global.

Pasalnya, Negara Afrika Tengah dengan penduduk sekitar 100 juta orang tersebut berada di episentrum wabah mpox yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dinyatakan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global bulan lalu.

Menteri Kesehatan Kongo Samuel Roger Kamba Mulamba mengatakan, vaksin yang baru tiba telah dibuktikan khasiatnya di Amerika Serikat dan saat ini diluncurkan untuk orang dewasa di Kongo.

“Kami tahu provinsi mana yang sangat terpengaruh, terutama Equateur dan Kivu Selatan. Sehingga vaksin diluncurkan untuk menahan virus secepat mungkin,” kata Mulamba, dilansir dari Al Jazeera pada Jumat, 6 September 2024.

Kepala Otoritas Kesiapsiagaan dan Respons Darurat Kesehatan Uni Eropa (HERA), Laurent Muschel, mengatakan pengiriman pertama berjumlah 99 ribu dosis dan pengiriman selanjutnya pada hari Sabtu akan menambah total vaksinmenjadi 200 ribu dosis.

"Secara keseluruhan, Eropa bermaksud untuk mengirimkan 566 ribu dosis ke mana pun yang paling membutuhkan di kawasan tersebut. Ini menunjukkan solidaritas antara Uni Eropa dengan Afrika dan juga kapasitas kita untuk bereaksi dengan cepat,” kata Muschel.

Vaksin tersebut berasal dari laboratorium farmasi Denmark, Bavarian Nordic. Vaksin ini merupakan satu-satunya vaksin yang disetujui di Eropa dan Amerika Serikat dan hanya ditujukan untuk orang dewasa. Namun sedang dalam tahap uji coba untuk digunakan pada anak-anak.

Diketahui, lebih dari 17.500 kasus mpox dan 629 kematian telah dilaporkan di DRC sejak awal tahun. Kemudian WHO mengumumkan keadaan darurat pada tanggal 14 Agustus karena lonjakan kasus galur klade 1b yang baru.sinpo