Darurat Mpox, DPRD DKI Minta Dinkes Lakukan Pencegahan Dini

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 02 September 2024 | 16:13 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet. (SinPo.id/dok. Kemenkes)
Ilustrasi penyakit cacar monyet. (SinPo.id/dok. Kemenkes)

SinPo.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth, mendesak Dinas Kesehatan Jakarta gerak cepat melakukan deteksi dini dalam mewaspadai meningkatnya kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox). 

Hal itu didasari laporan Kemenkes bahwa penyakit mpox di Indonesia sudah terjadi sebanyak 88 kasus selama 2022- 2024. Diantaranya 74 kasus hingga 2023, dan 14 kasus di 2024 di mana 59 kasus terjadi di Jakarta.

"Saya meminta Dinkes Jakarta harus gerak cepat dan mewaspadai meningkatnya kasus cacar monyet di Jakarta," kata Kenneth kepada wartawan, Senin, 2 September 2024. 

Kenneth menjelaskan, indikasi penularan penyakit cacar monyet ini melalui droplet pernafasan. Kendati cacar monyet tidak bertransmisi melalui udara dalam waktu singkat, penyakit ini bisa menyebar dari kontak langsung dengan pasien. 

Untuk itu, lanjut dia, Dinkes DKI perlu mewaspadai dan mencegah penularannya "Kita tidak ingin virus ini kembali mewabah seperti Covid-19," kata Kenneth. 

Kenneth menganggap, penyakit cacar monyet ini telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus menjadi perhatian khusus Dinkes DKI. Dengan cara menelusuri kontak pasien yang terjangkit supaya bisa segera melakukan mitigasi dini.

"Penyakit cacar monyet telah menjadi isu kesehatan global yang telah mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun virus Mpox yang menjangkit pasien di Indonesia adalah varian 2B yang tergolong rendah dan dapat sembuh dengan cara diobati, tapi kita harus benar-benar waspada, jangan dianggap remeh," tegasnya.

Selain itu, ia meminta kepada pemerintah harus memperketat pintu masuk kedatangan Internasional lewat bandara di seluruh Indonesia, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang dalam waktu dekat akan kedatangan peserta menjelang penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) pada 1-3 September 2024.

"Itu harus benar-benar menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan alangkah baiknya jika di Bandara I Gusti Ngurah Rai bisa melakukan skrining virus mpox secara menyeluruh, agar semua kegiatan di Bali bisa berjalan dengan baik dan tidak menjadi klaster virus Mpox tersebut," ucapnya.

Di sisi lain, Kenneth juga mengimbau masyarakat khususnya wilayah Jakarta, untuk tidak panik dan takut terhadap kasus cacar monyet ini. 

Hanya saja, masyarakat perlu melakukan beberapa cara dalam pencegahan dini supaya tidak tertular, seperti menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

"Imbauan dari Kemenkes RI, untuk hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya. Lalu berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," bebernya.

Kenneth juga meminta kepada masyarakat jika mendapati gejala atau tanda cacar monyet, seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, sakit punggung, tubuh lemah, agar segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat. 

"Kita harus tetap waspada, berhati-hati, dan selalu menjaga kebersihan diri. Jika mendapati gejala dan tanda seperti cacar monyet diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat segera tertangani dengan baik," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI