Puluhan Ribu Warga Israel Berunjuk Rasa Tuntut Gencatan Senjata di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 02 September 2024 | 08:37 WIB
Puluhan ribu warga Israel yang berduka dan marah turun ke jalan. (SinPo.id/AP)
Puluhan ribu warga Israel yang berduka dan marah turun ke jalan. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Puluhan ribu warga Israel yang berduka dan marah turun ke jalan setelah pasukan Israel mengumumkan bahwa enam sandera ditemukan dalam kondisi tewas di Gaza.

Mereka menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk segera mencapai gencatan senjata dengan Hamas agar dapat membawa pulang tawanan yang tersisa.

Bahkan serikat pekerja terbesar di Israel, Histadrut, juga ikut menekan pemerintah dengan menyerukan pemogokan. 

Tujuannya adalah untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan, perawatan kesehatan, dan bandara utama negara itu.

"Kami benar-benar berpikir bahwa pemerintah membuat keputusan ini untuk menyelamatkan diri sendiri dan bukan untuk menyelamatkan nyawa para sandera, dan kami perlu memberi tahu mereka, Berhenti!" kata Shlomit Hacohen, seorang warga Tel Aviv. Dilansir dari AP, Senin 2 September 2024.

Padahal, tiga dari enam sandera yang ditemukan tewas, salah satunya merupakan seorang warga Israel-Amerika yang dijadwalkan untuk dibebaskan pada tahap pertama.

Perjanjian pembebasan sandera tersebut tertulis dalam proposal gencatan senjata yang dibahas pada bulan Juli lalu. Sehingga gagalnya gencatam senjata dan pembebasan sandera telah memicu kemarahan masyarakat Israel.

"Tidak ada yang lebih buruk daripada mengetahui bahwa mereka bisa diselamatkan," kata Dana Loutaly. 

Diketahui, salah satu sandera adalah warga negara Israel-Amerika Hersh Goldberg-Polin, 23 tahun, penduduk asli Berkeley, California, yang kehilangan sebagian lengan kirinya akibat granat dalam serangan itu. 

Namun pada bulan April, Hamas mengeluarkan video yang menunjukkan dia masih hidup. Sehingga kabar tentang kamatiannya memicu protes di Israel.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI