PERDAGANGAN INDONESIA-UNI EROPA

Mendag Targetkan Negosiasi Dagang Indonesia-Uni Eropa Rampung September

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 29 Agustus 2024 | 18:28 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (SinPo.id/ Dok. Kemendag)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (SinPo.id/ Dok. Kemendag)

SinPo.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas manargetkan, pada September 2024, perundingan perjanjian perdagangan Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), diselesaikan. Perjanjian itu tak kunjung mendapatkan titik terang sudah selama sembilan tahun.

"Mudah-mudahan September kita bisa menyelesaikan," kata Zulhas di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.

Zulhas mengakui tidak mudah untuk mencapai kata sepakat dengan Uni Eropa. Namun, melalui perjanjian IEU-CEPA, akan menyelesaikan berbagai hambatan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. 

Sebab, akan banyak manfaat yang bisa diperoleh saat perjanjian dagang dengan Uni Eropa sudah terjalin, seperti produk-produk asal Indonesia yang diekspor ke negara Uni Eropa, bisa bebas Bea Masuk.

Dia mencontohkan, Indonesia kalah dengan Vietnam yang memiliki perjanjian dagang dengan Uni Eropa, sehingga ekspor mereka bebas pajak. Sedangkan selama ini, produk sepatu asal Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa dikenakan Bea Masuk sebesar 5-6 persen. 

"Contoh manfaatnya, misalnya Vietnam kirim sepatu ke Uni Eropa, nol pajak/bea masuknya, dari Indonesia 5-6 persen, kalah kita. Apalagi banyak hal yang dipersulit, mudah-mudahan bulan depan selesai," katanya.

Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan Internasional Kemendag Bara Krishna Hasibuan menambahkan, Uni Eropa adalah mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Sebab pasarnya sangat besar. 

Bara menegaskan,  perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa akan membawa banyak manfaat, tak hanya dari segi bebas pajak/Bea Masuk saja, tetapi juga penyelesaian masalah lainnya, seperti peraturan deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan carbon border adjustment mechanism (CBAM).

"UE adalah a vital trading partner, partner perdagangan yang sangat vital dan pasar yang cukup besar, sehingga nanti kalau CEPA ini selesai, maka itu menjadi foundation dari hubungan dagang antara Indonesia dengan UE sehingga masalah EUDR, soal CBAM tidak menjadi gangguan," kata Bara.sinpo