Mendag Benarkan Adanya Tambahan Importasi Beras, Bamsoet: Cari Solusi Lain Selain Impor

Laporan:
Kamis, 17 Mei 2018 | 11:59 WIB
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo/Foto: Apriawan Akbar
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo/Foto: Apriawan Akbar

Jakarta, sinpo.id - Sebelumnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan adanya tambahan importasi beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Penambahan importasi ini diputuskan dalam Rapat Koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian.

Menanggapi hal tersebut Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Komisi IV dan Komisi VI DPR RI untuk memanggil Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan, untuk menjelaskan kebijakan penambahan impor 500.000 ton beras tersebut.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menegaskan akan meminta Kemenag untuk mencari alternatif atau solusi lain selain impor.

"Saya Meminta Kemenag untuk mencari alternatif solusi lain selain impor, mengingat stok beras saat ini mencapai 1,2 juta ton dan ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini 40.000 ton yang masih berada du atas batas aman (25.000 ton)," terangnya melalui keterangan tertulis, Rabu (16/5/2018).

Hal ini sebelumnya diberitakan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn), yang menyebutkan bahwa Perum Bulog telah menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand.

Dalam berita yang berjudul "Import Demand Continues Boosting Vietnam's Rice Export" tersebut, dinyatakan bahwa importasi tersebut merupakan yang kali ketiga sejak 2018. Chairman Asosiasi Makanan Vietnam (VFA) Nguyen Ngoc Nam membenarkan laporan itu.

Nguyen menyatakan bahwa Perum Bulog telah mengundang The Vietnam Northern Food Corporation dan The Vietnam Southern Food Corporation untuk menyuplai beras itu. Kontrak tesebut akan direalisasikan pada periode April hingga Juli 2018.

Sebelumnya, pada awal tahun 2018, pemerintah juga telah memutuskan untuk mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500.000 ton untuk memperkuat stok pemerintah dan menekan harga komoditas tersebut yang pada saat itu mencapai Rp 13.000 per kilogram Stok Perum Bulog pada 14 Mei 2018 tercatat sebanyak 1.262.782 ton.

Sebanyak 453.787 ton merupakan beras asal impor dan stok komersial sebanyak 106.186 ton. Sementara sisanya merupakan hasil dari serapan Perum Bulog sejak awal 2018.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI