Demokrat: Isu Keretakan Jokowi-Prabowo Upaya Adu Domba dari Pihak Gagal 'Move On'

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 27 Agustus 2024 | 11:13 WIB
Kamhar Lakumani. (Sinpo.id/Instagram)
Kamhar Lakumani. (Sinpo.id/Instagram)

SinPo.id - Partai Demokrat menyebut isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai upaya adu domba dari para pihak yang belum move on dari Pilpres 2024. Cara-cara kotor itu diyakini tidak akan berhasil.

"Terhadap isu ini, Pak Prabowo sudah merespons dengan lugas bahwa ada pihak-pihak yang mencoba mempraktikkan politik adu domba atau fitnah yang terindikasi akibat gagal move on. Meskipun demikian, kami optimis cara-cara seperti ini tak akan efektif," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Kamhar menekankan Prabowo tak akan terpancing dengan fitnah tersebut. "Kedewasaan politik dan kenegarawanan Pak Prabowo serta para elite tentu tak akan terpancing dengan praktik politik picisan seperti ini," ujarnya.

Dia mengingatkan terpenting saat ini ialah semua elemen politik bisa bersama-sama bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Kamhar juga berharap semua pihak mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka mewujudkan Indonesia maju.

"Saat ini yang penting dan mendesak adalah seluruh elemen, utamanya elemen politik bisa berkolaborasi dan bersinergi di masa Pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran mendatang untuk mewujudkan Indonesia maju," katanya.

Sebelumnya, pihak istana buka suara soal isu keretakan antara Jokowi dengan Prabowo. Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menilai isu itu sebagai upaya adu domba untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintah.

Juri menilai adu domba dilakukan dengan merangkai-rangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini. Kemudian, diolah dan disimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.

Juri menjelaskan bahwa fokus utama pemerintahan Jokowi saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan. Menurut dia, Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo memulai menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan nantinya.

"Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo," kata Juri beberapa waktu lalu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI