Pemimpin Hizbullah: Serangan terhadap Israel Telah Berakhir
SinPo.id - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan serangan kelompok militan tersebut untuk membalas pembunuhan salah satu komandannya kini telah berakhir dan masyarakat dapat kembali ke rumah mereka masing-masing di Lebanon.
Sebelumnya, Hizbullah dan Israel baku tembak dalam salah satu hari paling intens dalam baku tembak.
Israel melancarkan gelombang serangan udara di Lebanon Selatan pada Minggu pagi, dalam apa yang disebutnya sebagai serangan pendahuluan untuk mencegah serangan roket dan rudal besar-besaran Hizbullah.
Kelompok militan tersebut mengatakan pihaknya menembakkan ratusan roket dan drone untuk membalas pembunuhan seorang komandan penting mereka bulan lalu.
Kedua belah pihak menghentikan baku tembak besar-besaran pada pertengahan pagi, menandakan tidak adanya eskalasi lebih lanjut.
Hal ini terjadi ketika Mesir menjadi tuan rumah perundingan tingkat tinggi yang bertujuan untuk mewujudkan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza yang diharapkan para diplomat akan meredakan ketegangan regional.
Israel dan Hizbullah mengatakan mereka hanya membidik sasaran-sasaran militer.
Nasrallah mengatakan serangannya ditunda untuk memberi kesempatan pada perundingan gencatan senjata dan sasarannya adalah pangkalan intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv. Hizbullah, seperti Hamas, didukung oleh Iran.
Hizbullah menyebut serangannya terhadap posisi militer Israel sebagai respons awal terhadap terbunuhnya Fouad Shukur dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.
Hizbullah mengaku menyerang situs intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv dengan ratusan roket dan drone, dan Israel mengklaim serangannya merupakan tindakan pencegahan untuk mencegah serangan yang lebih besar.
Nasrallah juga menambahkan bahwa serangan Israel di pagi hari tidak berdampak pada respons mereka.
“Jika kita berasumsi bahwa itu adalah tindakan pencegahan maka hal itu tidak berdampak sama sekali terhadap operasi militer kita saat ini. Baik pada misilnya, dronenya, maupun pesawat tempurnya,” lanjutnya.
Dia mengatakan mengenai serangan udara Israel: "Itu adalah sebuah agresi, bukan tindakan pencegahan."