Miliarder Pendiri Aplikasi Telegram Ditangkap di Prancis
SinPo.id - Miliarder pendiri aplikasi pesan terenkripsi Telegram, Pavel Durov, telah ditangkap di Prancis. Pria berusia 39 tahun tersebut ditangkap saat baru saja tiba di bandara Le Bourget di pinggiran Paris.
Menurut laporan dari sumber yang tidak disebutkan namanya, Durov ditangkap setelah menjadi subjek surat perintah penggeledahan di Prancis. Namun tidak jelas alasan dirinya ditangkap.
"Pimpinan perusahaan teknologi Prancis-Rusia berusia 39 tahun itu baru saja tiba dengan jet pribadi ketika ia ditangkap," kata BFMTV, dalam laporannya, dilansir dari Sky News, Minggu 25 Agustus 2024.
Telegram sendiri merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia, dan memiliki hampir satu miliar pengguna. Aplikasi ini juga menawarkan enkripsi di mana data hanya dapat diakses oleh pengguna langsung untuk panggilan pengguna dan obrolan rahasia, dan berfokus pada privasi.
Fokus ini membuat aplikasi tersebut populer di kalangan gerakan pro-demokrasi dan pengunjuk rasa lainnya di negara-negara dengan hukum yang ketat.
Namun aplikasi tersebut juga telah digunakan untuk kegiatan kriminal dan baru-baru ini digunakan oleh aktivis sayap kanan yang telah memicu kerusuhan di Inggris atas penusukan Southport.
Bahkan dalam wawancara dengan komentator Amerika Serikat (AS) Tucker Carlson pada bulan April lalu, Durov mengatakan bahwa ia bertekad untuk menjaga Telegram tetap netral dan bebas dari geopolitik.