Pemprov DKI Alihkan Anggaran KJP untuk Sekolah Swasta Gratis 2025

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 13:06 WIB
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin. (SinPo.id/Pemprov DKI)
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin. (SinPo.id/Pemprov DKI)

SinPo.id - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, pihaknya berencana mengalihkan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk program sekolah swasta gratis pada tahun 2025. Dengan demikian, program KJP akan dihapus. 

"(Anggaran) untuk KJP otomatis kami alihkan ke sana (sekolah swasta gratis). Juli tahun ajaran baru," kata Budi kepada wartawan pada Sabtu, 24 Agustus 2024. 

Menurut Budi, Komisi E DPRD DKI mendukung kebijakan ini. Terlebih,  anggarannya cukup tersedia untuk pemenuhan program sekolah swasta gratis tahun depan.

"(Total anggaran) masih kami dalami, angkanya sudah bisa meng-cover semua dari anggaran KJP itu," ucapnya. 

Kendati total anggaran yang dibutuhkan masih belum final, namun menurut Budi, Disdik telah melakukan klasifikasi sekolah yang akan diajak kerja sama. Dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang akan digandeng, tolalnya ada 2.900 sekolah swasta se-Jakarta. 

"Kalau sekolah swasta itu jumlahnya ada 5.895, yang tidak menerima dana BOS itu sekitar 495. Jadi sekitar 2.900-an kami akan gratiskan, dari SD, SMP, SMA sampai SMK," ucap dia.

Adapun sekolah swasta yang tak diajak dalam program ini yaitu sekolah yang memiliki grade paling tinggi. 

"Karena klaster 4 dan 5 (grade tinggi) tidak mungkin kami berikan bantuan sekolah gratis, karena mereka tidak menerima dana BOS," kata Budi.

Sebelumnya, Ketua Komisi E DPRD DKI  Iman Satria mengatakan, total pagu anggaran KJP setiap tahun mencapai Rp2,8 triliun. Sedangkan untuk kebutuhan program sekolah swasta gratis, berdasarkan kajian Disdik total anggarannya sekitar Rp2,3 triliun.

"KJP sudah tidak ada lagi, dihapus (dananya) dialokasikan untuk sekolah gratis. Hitung-hitungannya di angka Rp2,3 triliun sudah cukup (sekolah gratis), sementara KJP kita Rp2,8 triliun," kata Iman.

Menurut Iman, selisih anggaran sekitar Rp500 miliar, akan diberikan kepada anak-anak untuk membeli keperluan sekolah guna menunjang pendidikannya.

"Jadi (selisih anggaran) mungkin akan kami berikan bantuan kepada anak-anak untuk seragam dan lainnya, untuk 238 ribu lebih (anak-anak) di sekolah swasta," kata Iman.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI