Profil Rosan Roeslani, Menteri Investasi Baru Pengganti Bahlil
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Rosan Roeslani menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024.
Rosan menggantikan posisi Bahlil yang pada kesempatan sama diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengganti Arifin Tasrif.
Latar belakang Rosan:
Rosan Roeslani, kelahiran 31 Desember 1968 di Jakarta, adalah seorang pengusaha terkemuka di Indonesia. Ia meraih gelar S1 ganda yaitu Manajemen dan Bisnis Umum serta minor pada bidang Keuangan di Oklahoma State University, Amerika Serikat, tahun 1992. Kemudian Rosan meraih gelar Master dalam bidang Administrasi Bisnis dari Antwerpen European University, Belgia pada tahun 1995.
Rosan yang dikenal sebagai sahabat pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno (Menparekraf) dan juga Erick Thohir (Menteri BUMN) ini, memulai bisnis dengan merintis usaha di bidang keuangan pada 1997. Perusahaannya berdiri dengan nama PT Republik Indonesia Funding atau dikenal dengan nama Finance Indonesia.
Untuk memperluas dan memperkokoh usahanya, Roslan mengganti nama menjadi PT Recapital. Perusahaan ini melebarkan sayap bisnisnya yang semula bergerak di bidang keuangan, kemudian menyasar ke dunia asuransi, properti, tambang, batu bara, hingga media.
Organisasi dan Karir
Rosan pernah dipercaya untuk menempati beberapa posisi strategis seperti Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2005-2008).
Hal ini dikarenakan pengalamannya dalam bidang keuangan dan kewirausahaan, sehingga membuat kariernya begitu cemerlang.
Kemudian, Rosan juga pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2015-2021, seusai mengalahkan Rachmat Gobel pada Munas KADIN 2025.
Berkat kesuksesannya, Rosan pernah diberi gelar kehormatan "The Order of Leopold of Belgium" atas pengakuan atas inovasi dan kontribusinya dalam memajukan hubungan perdagangan dan industri antara Indonesia dan Belgia.
Selain berpengalaman di bidang keuangan dan kewirausahaan, Rosan juga pernah mendapatkan amanah dari pemerintah RI sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) pada tahun 2021.
Di posisi ini, dirinya juga sempat mendapatkan penghargaan Henry G. Bennett Distinguished Fellow Award dari kampus almamaternya Oklahoma State University dan dihadiri oleh State Senator Oklahoma, Tom Dugger serta sekitar 60 civitas akademika kampus tersebut.
Kontribusi Rosan di bidang pendidikan, pelayanan publik, diplomasi, dan komitmen pada perdamaian global merupakan pertimbangan Oklahoma State University untuk memberikan Henry G. Bennet Award.
Rosan adalah penerima pertama penghargaan ini dalam 10 tahun terakhir. Penghargaan Henry G. Bennett diberikan kepada individu yang berkontribusi luar biasa pada Oklahoma State University, isu-isu global, kemanusiaan, ataupun pendidikan.
Penerima penghargaan yang sama sebelumnya juga diberikan kepada mantan Perdana Menteri Republik Korea Dr. Duck-woo Nam, serta mantan Menteri Luar Negeri AS Jenderal Colin Powell dan Condoleezza Rice.
Selain itu, Rosan juga pernah terlibat dalam sejumlah inisiatif strategis pemerintah sebagai perwakilan sektor swasta utama, termasuk Ketua Satgas Cipta Kerja Omnibus Law Indonesia (2019-2021) dan Ketua Badan Penasihat Badan Arbitrase Nasional (BANI) (2019- 2021).
Selepas jadi duta besar, Rosan kemudian ditugaskan oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri BUMN menggantikan Pahala Mansury yang menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri pada Tahun 2023.
Namun, jabatan Wakil Menteri BUMN itu ditinggalkan Rosan, karena ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran pada Pilpres 2024.
Selepas mengantarkan Prabowo-Gibran berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2024, Rosan kemudian diminta untuk membentuk Gerakan Solidaritas Nasional. Ia pun memimpin paguyuban tersebut sebagaimana amanat dari Prabowo.