Menparekraf: Diving di Pulau Pramuka pada Era 90-an Sama Indah dengan Raja Ampat-Labuan Bajo
SinPo.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan transplantasi terumbu karang di Desa Wisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, sebagai upaya menjaga keanekaragaman hayati sekaligus wujud dari praktik pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
"Mari kita dukung Desa Wisata Pulau Pramuka sebagai desa wisata berkelanjutan. Karena saya melihat bahwa Pulau Pramuka memiliki potensi yang sangat luar biasa," kata Menparekraf Sandiaga saat visitasi Desa Wisata Pulau Pramuka yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Sabtu 17 Agustus 2024.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melepas tukik sebagai upaya menjaga keanekaragaman hayati sekaligus wujud dari praktik pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan saat visitasi Desa Wisata Pulau Pramuka yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Sabtu 17 Agustus 2024.
Menparekraf Sandiaga menceritakan bahwa di tahun 90-an, atraksi menyelam atau diving di Pulau Pramuka sama indahnya dengan Raja Ampat dan Labuan Bajo, karena karangnya masih terjaga. Namun seiring berjalannya waktu, banyak tantangan yang dihadapi Pulau Pramuka. Karenanya aktivitas transplantasi terumbu karang menjadi salah satu atraksi yang ditawarkan kepada wisatawan.
"Wisata menanam terumbu karang itu sangat luar biasa. Tadi Pak Hermansyah, Ketua Pokdarwis, menyampaikan biasanya wisatawan yang melakukan penanaman ini akan kembali lagi ke Pulau Pramuka karena tiap karang yang ditanam akan diberi nama penanamnya. Jadi ini merupakan suatu unique selling point dari Pulau Pramuka yang berkelanjutan," kata Sandiaga.
Ketua Pokdarwis Pulau Pramuka, Hermansyah, mengungkapkan pihaknya memiliki misi untuk mengembangkan sumber daya alam sebagai penggerak ekonomi Pulau Pramuka.
Di samping itu, Herman menyadari bahwa aktivitas wisata yang ditawarkan seperti snorkeling atau diving perlu dibarengi dengan praktik pariwisata berkelanjutan guna meminimalisir kerusakan lingkungan sehingga pariwisata yang hadir lebih berkualitas, yakni transplantasi terumbu karang.
Hermansyah menjelaskan bahwa lokasi penanaman terumbu karang dipilih yang kondisinya hanya 0,5 persen. Artinya dalam kondisi yang kurang baik dan memerlukan penanganan lebih dalam.
"Kalau ini tidak dijaga tentu dapat mengganggu pendapatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita coba memberikan program atraksi penanaman terumbu karang. Saat ini sudah hampir pulih hampir satu hektare. Itu juga yang disumbangkan dari wisatawan yang berkunjung dan ikut berkontribusi," kata Hermansyah.
Desa Wisata Pulau Pramuka yang terletak di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DI Jakarta merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pemerintahan di Kepulauan Seribu.
Selain sebagai pusat administrasi, Pulau Pramuka juga memiliki potensi bahari yang menarik dengan pemandangan laut yang biru, pantai yang bersih, hingga aneka kuliner.
Desa Wisata Pulau Pramuka menawarkan berbagai kegiatan yang dapat dijajal para pengunjung seperti snorkeling, diving, berenang, bersepeda, hingga wisata edukasi.
Adapun beberapa titik kegiatan berada di Arboretum Mangrove, Trash Edupark, Pantai Sunrise, RPTRA Tanjung Elang Berseri, Plaza Adm. Kepulauan Seribu, hingga Dermaga Utama dan Dermaga Docking.
Pulau Pramuka juga dilengkapi dengan homestay dan cottage yang dapat digunakan sebagai tempat penginapan bagi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburan lebih lama di pulau tersebut. Selain itu, berkemah juga bisa menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda.
Hadir mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto dan Perwakilan ASTRA, Irwan.