Mentan: Biofuel, Biodiesel jadi Kekuatan Indonesia di Tengah Krisis Energi

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 18 Agustus 2024 | 20:11 WIB
Andi Amran Sulaiman saat Soft Launching implementasi Biodiesel B50 di Kalsel (SinPo.id/Kementan)
Andi Amran Sulaiman saat Soft Launching implementasi Biodiesel B50 di Kalsel (SinPo.id/Kementan)

SinPo.id - Biofuel dan biodiesel merupakan unsur penting dan strategis yang dapat digunakan Indonesia untuk meningkatkan kekuatan politik maupun ekonomi di kancah internasional. 

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat Soft Launching implementasi Biodiesel B50 di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Minggu, 18 Agustus 2024.

"B50 ini sarana penting, sangat strategis. Ini bisa dijadikan politik ekonomi untuk dunia. Ini kekuatan kita," katanya. 

Menurutnya, di tengah krisis pangan dan energi yang dialami oleh banyak negara di dunia, Indonesia justru memiliki kekuatan untuk menangani dua ancaman tersebut.

Ia menjelaskan, Indonesia telah ekspor lebih dari dua juta ton Crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah ke Uni Eropa. Selain itu, Indonesia juga memproduksi 58 persen dari total produksi CPO dunia. 

Dengan demikian, Indonesia memiliki posisi yang signifikan karena negara-negara lain membutuhkan komoditas tersebut. Sehingga, ia menekankan agar hal ini terus ditingkatkan dan dikelola dengan baik sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Kita menguasai CPO dunia 58 persen. Ini kita manage dengan baik sebagaimana arahan bapak presiden terpilih dan bapak presiden sekarang,ini pemerintahan berkelanjutan luar biasa, ini anugerah," imbuhnya.sinpo