Tekan Kasus Gagal Ginjal Anak, Pengawasan Jajanan di Sekolah Harus Diperketat
SinPo.id - Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina meminta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) dan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI memperketat pengawasan jajanan di sekitar sekolah, untuk menekan angka kasus gagal ginjal pada anak. Caranya, yaitu mensosialisasi kepada pedagang agar memastikan bahan makanan yang dijual harus bebas dari kandungan berbahaya.
"Memberi info kepada para penjual agar menghindari zat-zat pemanis buatan, pengawet, kemudian pewarna buatan," kata Wa Ode kepada wartawan pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Wa Ode melanjutkan, para orangtua murid juga perlu diedukasi tentang meal plan atau contoh menu makanan sehat dan bergizi bagi anak.
Dengan demikian, diharapkan tidak ditemukan jajanan yang menggunakan atau mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan anak. Seperti gula, garam, dan minyak yang berlebih saat memasak.
"Misal gulanya, micinnya, kemudian penyedap-penyedap atau pengawet-pengawet itu harus segera dihindari,” kata Wa Ode.
Ia juga meminta Pemprov bekerjasama dengan Pemerintah Kota dan Lembaga Masyarakat seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) untuk memberikan edukasi di wilayahnya tentang dampak makanan tak sehat bagi ginjal.
"Saran saya, semua SKPD, mulai dari lurah, camat, LMK, dan FKDM, itu semua memang harus turun untuk memberikan edukasi tentang makanan sehat," tukas Wa Ode.
Sebelumnya, Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati mengungkapkan, terdapat 60 anak sedang menjalani terapi penyakit gagal ginjal di RSCM.
"Saat ini, sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo," kata Ani, beberapa waktu lalu.