Jokowi Ajak Kepala Daerah Tiru Konsep Pembangunan IKN untuk Masa Depan

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 13 Agustus 2024 | 16:33 WIB
Presiden Jokowi (SinPo.id/Setpres)
Presiden Jokowi (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya perencanaan dan konsep pembangunan kota yang berorientasi pada masa depan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pengarahannya kepada para gubernur, bupati, dan walikota di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur.

Jokowi menyambut para kepala daerah dengan menggambarkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai simbol kemampuan bangsa untuk merancang dan membangun kota sesuai dengan visi dan kebutuhan Indonesia masa depan.

“Selamat datang di Ibu Kota Nusantara,” ujar Presiden, mengawali sambutannya, Selasa, 13 Agustus 2024.

Jokowi kemudian menjelaskan bahwa IKN dibangun bukan hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai contoh kota masa depan yang dirancang dengan konsep forest city—kota yang didominasi oleh lingkungan hijau, bukan beton dan kaca.

Mantan Walikota Solo itu pun mengajak para kepala daerah untuk meniru dan menerapkan konsep serupa di daerah mereka masing-masing. Ia menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang yang matang dan detail, meskipun tidak selesai dalam satu periode kepemimpinan.

“Saya kira di semua provinsi, kabupaten, dan kota bisa merencanakan, mengonsep kotanya itu ingin dijadikan kota apa,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa IKN dirancang sebagai smart city yang seluruh aktivitasnya didukung oleh teknologi modern. Selain itu, IKN akan menjadi liveable city—kota yang nyaman untuk ditinggali, dengan lingkungan yang sehat dan berkualitas udara yang sangat baik.

“Kemarin pagi saya cek di Ibu Kota Nusantara, air quality index-nya hanya 6,” paparnya.

Dalam sambutannya, Jokowi juga menyoroti pentingnya energi hijau dan transportasi massal yang ramah lingkungan. Ia menyebutkan bahwa IKN menggunakan energi hijau, dan kendaraan yang digunakan nantinya juga akan berbasis listrik.

“Kota-kota yang mulai macet, saya melihat tidak hanya di Jawa, di luar Jawa pun sudah mulai macet. Ini mulai harus dipikirkan transportasi massalnya apa,” tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI