Optimalkan Produksi dalam Negeri, Wamentan Dorong Penggunaan Bibit Berkualitas

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 12 Agustus 2024 | 13:42 WIB
Wamentan Sudaryono (SinPo.id/low justice)
Wamentan Sudaryono (SinPo.id/low justice)

SinPo.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, mendorong penggunaan bibit berkualitas secara masif untuk mengoptimalkan peningkatan produksi dalam negeri. Sehingga petani dan masyarakat diberi edukasi terkait pentingnya penggunaan bibit unggul.

“Secara teknologi saya yakin mampu. Tinggal bagaimana kita memasifkan edukasi kepada masyarakat dan kepada petani yang menanam. Mereka harus mengakses bibit yang baik karena kalau menggunakan bibit palsu kerugiannya bisa 4 bulan. Bahkan kalau sawit itu ruginya bisa sampai 30 tahun," kata Sudaryono, dalam keterangan persnya, dikutip Senin, 12 Agustus 2024.

Menurutnya, penjualan bibit palsu merupakan tindak kejahatan yang mengakibatkan petani rugi dan tidak bisa bertanam. Akibatnya, rantai pasok dan ekosistem usaha sawit menjadi berantakan. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan bibit yang bersertifikat.

"Tolong belilah bibit yang bersertifikat. Karena bibit yang bersertifikat itu menentukan hasil. Saya lihat banyak juga yang jualan bibit palsu di toko-toko online. Itu beberapa sudah kita take down. Ada yang kita laporkan ke polisi. Jualan bibit palsu itu kejahatan karena merugikan orang," ungkapnya.

Sementara itu, Sudaryono mengatakan peningkatan produksi komoditas perkebunan unggulan dapat memiliki manfaat yang besar. Salah satunya adalah sawit, di mana pemerintah sudah melaunching program B35.

"Berkaitan dengan kemandirian pangan dan kemandirian energi, pemerintah sudah menetapkan B35. Dan nanti akan terus ditingkatkan. Maka B35 dan seterusnya itu kan bahannya sebagian besar adalah sawit. Maka caranya selain menambah area tanam luasan kebun sawit kita," jelasnya.

Diketahui. B35 merupakan program dari Kementerian ESDM untuk meningkatkan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan. B35 adalah campuran bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit, dengan kadar minyak sawitnya 35 persen, sementara 65 persen sisanya dari Bahan Bakar Minyak (BBM) solar.

Bahkan B35 diklaim lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan solar dan aman untuk mesin kendaraan.Alokasi biodiesel untuk B35 pada 2023 mencapai 13,15 juta Kilo Liter (KL) sedangkan di tahun 2024 ini sebesar 13,41 juta kiloliter (KL).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI