Marak Gagal Ginjal Anak, Pemerintah Diminta Evaluasi Aturan Peredaran Makanan
SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera melalukan evaluasi terhadap makanan dan jajanan anak yang beredar di Indonesia. Pemerintah bahkan harus memberikan sanksi tegas kepada produsen yang membuat makanan dengan bahan gula, garam, dan lemak (GGL) melewati batas.
Ini disampaikan Saleh menanggapi maraknya kasus gagal ginjal pada anak di Tanah Air. Dia mendorong pengawasan ekstra dari pemerintah tidak hanya difokuskan pada makanan pabrik tapi juga makanan yang diproduksi dan dijual bebas masyarakat.
"Kita tahu ya, kalau soal dagang, kadang lebih pragmatis. Yang penting laku. Soal nutrisi dan kesehatan, sering sekali dilupakan," kata Saleh kepada wartawan, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024.
Saleh menuturkan trend yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat sekarang adalah makanan enak bukan makanan sehat. Sehingga, produsen pangan 'berlomba-lomba' membuat makanan enak dengan kandungan GGL berlebih tanpa memikirkan efek kesehatan konsumen.
Untuk itu, dia mendesak pemerintah segera menyesuaikan kembali aturan terkait peredaran makanan di Tanah Air. Terlebih, kata dia, tidak sedikit makanan luar negeri beredar dengan mudah di Indonesia.
"Aturan di kita harus disesuaikan lagi. Selama ini sudah ada. Tetapi mungkin masih perlu ditingkatkan lagi. Apalagi, makanan di Indonesia sekarang banyak juga yang dari luar negeri," ujarnya.
Di sisi lain, legislator fraksi PAN ini mengungkapkan bahwa Komisi IX DPR sudah membentuk panja GGL demi menindaklanjuti penyakit masyarakat, khususnya pada anak-anak. Saleh menyebut sampai saat ini panja sudah mulai bekerja.
"Sejauh ini, panja sudah banyak mengundang pihak terkait untuk memberi keterangan. Kesimpulan sementara, pemberian gula, garam, dan lemak yang berlebihan sangat memengaruhi tingkat kesehatan masyarakat," papar Saleh.
Saleh menyatakan gagal ginjal merupakan penyakit yang berbahaya. Dia bahkan menyebut jika gagal ginjal menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menguras dana BPJS Kesehatan.
"Ini adalah penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ginjal adalah salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Dan termasuk paling banyak menguras dana BPJS Kesehatan," ucapnya.
Saleh juga mengamini jika Komisi IX menyoroti rawannya jajanan sekolah yang menjadi salah satu faktor penyebab gagal ginjal pada anak-anak. Menurutnya, jajanan sekolah sangat rawan lantaran tidak terpantau oleh orang tua.
"Makanan dan jajanan di sekolah itu sangat rawan. Sebab, orang tua tidak bisa mengawal anaknya untuk memilih jajan. Tidak jarang, sepulang sekolah anak tiba-tiba sakit," tandasnya.

