Turki Buka Kembali Akses Ke Instagram usai Diblokir Lebih dari Seminggu

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 12 Agustus 2024 | 11:38 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (SinPo.id/ AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (SinPo.id/ AFP)

SinPo.id - Turki membuka kembali akses ke Instagram, setelah memblokir media sosial tersebut secara nasional tanpa alasan khusus selama lebih dari seminggu, yakni pada 2 Agustus lalu.

Namun kemudian, Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki mengatakan, larangan tersebut diberlakukan karena platform media sosial tersebut gagal mematuhi hukum Turki.

“Dalam pembicaraan kami dengan pejabat Instagram, kami diyakinkan bahwa permintaan kami akan dipenuhi, terutama yang terkait dengan aktivitas kriminal, dan diberi janji bahwa kami akan bekerja sama untuk menyensor pengguna,” tulis Abdulkadir Uraloglu, menteri transportasi dan infrastruktur Turki di platform media sosial X, dilansir dari AP, Senin, 12 Agustus 2024.

"Platform tersebut harus mematuhi hukum Turki dan bahwa jika hukum dilanggar, akan ada intervensi yang cepat dan efektif," lanjutnya.

Ia juga menegaskan, semua akun milik organisasi teroris akan dilarang, dan semua konten yang mempromosikan organisasi tersebut akan dihapus. Adapun organisasi yang dimaksud, yakni PKK, PYD, dan FETO.

PKK, atau Partai Pekerja Kurdistan, adalah kelompok terlarang yang telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun di Turki untuk mendirikan wilayah otonom di tenggara Turki.

PYD adalah organisasi politik Kurdi Suriah yang menurut pejabat Turki merupakan bagian dari PKK. Sedangkan FETO adalah gerakan yang dipimpin oleh Fethullah Gulen, mantan sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang oleh pemerintah disalahkan atas upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016.

Diketahu, berdasarkan data dari We Are Social Media, atau perusahaan berita pemasaran digital yang berpusat di New York, Instagram memiliki lebih dari 57 juta pengguna di Turki, negara berpenduduk 85 juta orang.

Sementara Asosiasi Operator Perdagangan Elektronik memperkirakan bahwa Instagram dan platform media sosial lainnya menghasilkan sekitar 930 juta lira Turki (USD27 juta) dari perdagangan elektronik per hari.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI