Peminat Layanan Listrik Hijau REC Naik 65 Persen pada Semester I 2024

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 11 Agustus 2024 | 15:13 WIB
PLTP Lahendong di Sulawesi Utara berkapasitas 80 megawatt (SinPo.id/BUMN)
PLTP Lahendong di Sulawesi Utara berkapasitas 80 megawatt (SinPo.id/BUMN)

SinPo.id - Peminat layanan listrik hijau Renewable Emergy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) meningkat 65 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023. Hingga semester 1 2024, layanan ini telah dinikmati oleh 5.407 pelanggan dengan total kapasitas mencapai 2,35 terawatt hours (TWh).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai lokomotif transisi energi, PLN mendukung penuh kebutuhan sektor bisnis dan industri terhadap pasokan listrik hijau melalui Green Energy as a Service (GEAS) dengan produk unggulannya REC.

Langkah tersebut searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, dan tingginya serapan REC di semester 1 2024 juga membuat ia optimis tren serapan REC akan naik terus hingga akhir tahun 2024.

”PLN berkomitmen penuh untuk mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih. Kami menghadirkan opsi layanan listrik hijau 100 persen yang dipasok oleh pembangkit berbasis energi terbarukan (EBT) kami melalui REC,” kata Darmawan, dalam keterangan persnya, dikutip Minggu, 11 Agustus 2024.

Ia juga melihat kini makin banyak pelanggan sektor industri yang memanfaatkan REC untuk memperoleh pasokan listrik hijau dari PLN. Tercatat di sepanjang tahun 2023, REC PLN telah digunakan oleh 3.378 pelanggan dengan kapasitas mencapai 3,5 TWh.

”Sejalan dengan tingginya minat sektor bisnis dan industri untuk mendukung dekarbonisasi di Indonesia, kami melihat bahwa kebutuhan energi hijau PLN akan semakin besar ke depannya," jelasnya.

“Dalam hal ini kami juga telah berhasil menambah dua pembangkit sebagai sumber REC. Sehingga saat ini kami memiliki 8 pembangkit REC dengan kapasitas produksi mencapai mencapai 4,7 juta REC atau 4,7 TWh per tahun,” kata Darmawan menambahkan.

Adapun tambahan dua pembangkit sumber REC yang ditambah PLN tahun ini ialah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Nusa Tenggara Timur dan Pembakit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Papua.

Dua pembangkit berbasis EBT di atas akan bergabung dengan enam pembangkit lain yang selama ini telah menyuplai listrik hijau REC PLN yaitu PLTP Ulubelu, PLTA Cirata, PLTP Kamojang, PLTM Lambur, PLTA Bakaru, dan PLTP Lahendong.sinpo

Komentar: