AS, Mesir, dan Qatar Desak Israel-Hamas Lanjutkan Negosiasi

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 11 Agustus 2024 | 09:35 WIB
Kondisi di Khan Younis pasca serangan Israel. (SinPo.id/ EPA)
Kondisi di Khan Younis pasca serangan Israel. (SinPo.id/ EPA)

SinPo.id -  Para pemimpin Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar telah mendesak Israel dan Hamas untuk melanjutkan negosiasi guna menyelesaikan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

"Tidak ada alasan dari pihak mana pun untuk penundaan lebih lanjut," kata ketiga negara dalam sebuah pernyataan bersama, dilansir dari The Guardian, Minggu, 11 Agustus 2024.

Ketiga negara juga mengatakan pembicaraan dapat dilakukan di Doha atau Kairo pada tanggal 15 Agustus.

"Sudah waktunya untuk segera memberikan bantuan kepada rakyat Gaza yang telah lama menderita serta para sandera yang telah lama menderita dan keluarga mereka," imbuhnya.

Para pemimpin mengatakan kerangka perjanjian tersebut saat ini sudah ada di atas meja negosiasi dengan rincian implementasi untuk diselesaikan. Perjanjian tersebut menunggu untuk disepakati agar gencatan senjata dapat direalisasikan.

Menanggapi rilis pernyataan bersama tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negosiator Israel akan berada di sana untuk menyelesaikan rincian kerangka perjanjian.

Namun, ditunjuknya Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas yang baru menggantikan Ismail Haniyeh, memicu kekhawatiran bahwa negosiasi akan menjadi lebih sulit.

Terlebih pemboman Israel di Jalur Gaza terus meningkat termasuk serangan di kamp Bureij dan Nuseirat, dan kota selatan Khan Younis yang menewaskan 60 orang. Kemudian 15 orang tewas dalam serangan terhadap dua sekolah yang berfungsi sebagai tempat pengungsian.

Meskipun Israel telah menetapkan al-Mawasi sebagai zona kemanusiaan, mereka terus mengebom target-target di sana, dan Khan Younis mengalami kerusakan yang meluas.sinpo

Komentar: