PAMERAN ARSIP TIM

Pameran Arsip di TIM, IKN Jadi Daya Tarik Pengunjung

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 08 Agustus 2024 | 22:13 WIB
Pameran Arsip di TIM (SinPo.id/ Beritajakarta)
Pameran Arsip di TIM (SinPo.id/ Beritajakarta)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menggelar pameran arsip kenegaraan dengan tema 'Mari Kemari ke Nusantara' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Firmansyah Wahid mengatakan, maket dan peta Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi daya tarik pengunjung dalam pameran  tersebut. 

"Masyarakat  jadi lebih tahu seperti apa petanya IKN, ada apa saja di sana. Jadi mendekatkan yang selama ini jadi sorotan saja, kita bisa lihat informasi-informasi tentang peta atau maket dari ibu kota kita," kata Firmansyah dalam keterangannya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Menurut dia, pameran yang diadakan atas hasil kerja sama antara Kementerian Sekretariat Negara dan Pemprov DKI ini, pengunjung diharapkan mendapatkan gambaran nyata dan merasakan keberadaan IKN.

Pengunjung juga, kata dia, diajak untuk memahami tentang sejarah rencana-rencana perpindahan ibu kota hingga akhirnya sampai di IKN.

"Dalam sejarahnya rencana-rencana dari pendahulu-pendahulu republik ini pernah ada keinginan pindah ke Palangkaraya, Bandung sebelum masa kemerdekaan," ungkap dia. 

"Lalu ada fase pindah ke Jonggol. Agar masyarakat paham bahwa ini tidak ujug-ujug," sambungnya. 

Kemudian, guna melengkapi dan memperkaya khazanah pameran, dihadirkan pula memorabilia antara lain, Oeang Republik Indonesia (ORI) koleksi Museum Bank Indonesia terbitan Jakarta dan Yogyakarta, Radio koleksi Museum Penerangan.

Selanjutnya, Kartu Nama Presiden Soekarno koleksi Istana Kepresidenan Bogor, Kementerian Sekretariat Negara dan kartu nama Wakil Presiden Muhammad Hatta koleksi Yayasan Bung Hatta.

Ada pula Amplop Dinas Presiden Soekarno dan Repro Peta Bandung sebagai calon ibu kota negara tahun 1950 koleksi Istana Kepresidenan Bogor, Kementerian Sekretariat Negara; dan Majalah Mimbar Indonesia terbitan Tahun 1948 yang merupakan koleksi langka.

"Ini menjadi bagian untuk mengingat kembali masa lalu untuk mengantarkan ke masa depan, makanya judulnya 'Mari Kemari Ke Nusantara'," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI