Cari Solusi Konflik Palestina, PBNU Undang Mahmoud Al-Habbash ke Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 05 Agustus 2024 | 20:42 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya dan Dubes Palestina Zuhair Al-Habbash. (SinPo.id/Tio)
Ketum PBNU Gus Yahya dan Dubes Palestina Zuhair Al-Habbash. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengundang Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, ke Indonesia. Agendanya membahas solusi untuk warga Palestina yang terus digempur pasukan Israel. 

"Kami mengatur program ini selama tiga hari. Dari tanggal 8 hingga 10 Agustus. Jadi tanggal 8, 9, dan 10 Agustus itu mulai Rabu depan," kata Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers bersama Dubes Palestina Zuhair Ashour di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2024. 

Forum yang ini dijadwalkan berlangsung dari 8- 10 Agustus 2024, nanti akan digelar pertemuan editorial dengan para pemimpin redaksi dari semua media. 

"Termasuk koresponden media asing, bekerja sama dengan Jakarta Foreign Correspondents Club. Di dalam forum itu nanti, yang mulia Mahmoud Al-Habbash bisa menyampaikan apapun terkait Palestina yang perlu didengar oleh publik," kata dia. 

PBNU juga tengah menunggu konfirmasi dari pemerintah dan Kemlu RI terkait pelaksanaan forum tersebut.

Gus Yahya menjelaskan, program  inisiatif NU ini dalam rangka membantu Palestina  menyampaikan suaranya kepada masyarakat Indonesia dan dunia internasional.

“Dengan program ini, kami berharap akan ada tindak lanjut yang lebih intensif dan pasti dalam memperjuangkan nasib dan masa depan rakyat Palestina,” tambahnya.

Sementara itu, Duta Besar Palestina Zuhair Ashour meyakini, kunjungan Mahmoud Al-Habbash akan ada dampak signifikan terhadap konflik yang terjadi di Palestina. Terlebih, Indonesia merupakan negara Islam terbesar.

"Yang pasti, dia memiliki agenda selama kunjungannya dan dia akan memberikan pesan spesifik, bukan seperti yang selama ini muncul di media," kata Zuhair.sinpo

Komentar: