Gregoria Mariska Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 05 Agustus 2024 | 00:19 WIB
Gregoria Mariska Tunjung (PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)
Gregoria Mariska Tunjung (PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

SinPo.id -  Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya atlet Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis yang menyumbang medali pada Olimpiade Paris 2024. Pemain tunggal putri "Merah Putih" itu berhak atas keping perunggu setelah Carolina Marín asal Spanyol mundur dalam pertandingan melawan wakil China, He Bing Jiao. Marín mundur jelang interval gim kedua karena cedera lutut kanan.

"Pastinya ini bukan cara mendapatkan medali yang saya mau, sedih juga melihat Marín dalam kondisi seperti itu, mengalami cedera lagi," tanggap Gregoria melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu 4 Agustus 2024 malam WIB.

"Saya tahu semua atlet mempersiapkan Olimpiade dengan sangat serius dan kerja keras, jadi pastinya bukan hal yang mudah untuknya menghadapi ini," tambah berperingkat ke-8 dunia tersebut.

Pada pertandingan semifinal Paris 2024 yang berlangsung di Porta de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Gregoria kalah rubber game 21-11, 13-21, 16-21 dari pemain nomor satu dunia asal Korea Selatan, An Se Young.

Laga semifinal berikutnya mempertemukan Marín dengan He. Setelah memenangi gim pertama dengan skor 21-14, dominasi Marín berlanjut di gim kedua. Ia membuka keunggulan unggul 10-6 sampai saat ia mendarat dengan salah di lututnya yang pernah dioperasi, dan terjatuh sambil berteriak kesakitan.

Marín kemudian menepi dan dihampiri oleh para ofisial pertandingan serta kedua pelatihnya. Ia lalu duduk dan mengenakan pelindung pada lutut kanannya. Marín pun kembali bertanding. Namun, setelah kehilangan dua poin, Marín tak mampu melanjutkan pertandingan.

Marín tak kuasa menahan tangis saat meninggalkan Lapangan 1. He pun melaju dan bertemu An di final. "Saya bersyukur bisa mendapat medali perunggu, tapi saya tidak harus merasa terlalu bahagia atau bagaimana. Karena sebagai atlet saya tahu perjuangan kami semua sangatlah sulit apalagi menghadapi sebuah cedera," jelas Gregoria.

"Semoga medali ini bisa memacu tema-teman yang lain untuk bisa bertanding dengan sehat, maksimal, dan bisa menang. Saya bantu doa supaya bisa mendapatkan medali untuk Indonesia," pungkasnya.

Dengan mundurnya Marín, hanya akan ada tiga pertandingan yang digelar pada Senin (5/8), yaitu final tunggal putri antara An dan He, lalu pertandingan perebutan medali perak tunggal putra antara Lee Zii Jia (Malaysia) dan Lakshya Sen (India), dan ditutup dengan laga perebutan keping emas di sektor tunggal putra antara Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dan Viktor Axelsen (Denmark).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI