Bawaslu Minta Mahasiswa Berkontribusi Intelektual dan Awasi Pilkada
SinPo.id - Anggota Bawaslu Puadi menyampaikan peran mahasiswa dalam penyelenggaraan Pemilu bisa melalui beberapa hal. Dia menyebutkan dengan memberikan kontribusi intelektual seperti mengedukasi pemilih dan ikut mengawasi pemilihan.
Menurutnya penyelenggara pemilu baik Bawaslu dan KPU perlu bekerjasama dengan mahasiswa dalam hal memperkaya literasi keilmuan. Terutama, katanya, membuka telinga bagi diskusi sistem penegakan hukum pemilu.
"Saya senang karena hari ini kami bisa sekaligus melakukan pengawasan partisipasif kepada masyarakat terutama kepada mahasiswa. Adanya pakta integritas yang dibacakan mungkin bisa ditindaklanjuti dengan kolaborasi," kata Puadi dalam Seminar Nasional Iblam School of Law di Perpusnas RI, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2024.
Untuk dunia pendidikan, Puadi juga menjelaskan para akademisi atau expert dapat memberi sumbangsih dalam penyelesaian studi kasus yang ada di Bawaslu. Maka Bawaslu tengah memproses program klinik penegakan hukum pemilu.
"Jadi Bawaslu sedang membuat klinik penegakan hukum pemilu nantinya, Bawaslu akan mengundang atau mengajak diskusi para akademisi/expert dalam bidangnya, tentunya ketika kami memerlukan masukan berkaitan kasus," jelas Puadi.
Lalu dalam konteks sosialisasi hukum pemilu, Bawaslu dalam beberapa hari ini fokus untuk sosialisasi lomba debat penegakan hukum pemilu. "Teman teman IBLAM bisa saja bekerjasama bukan lihat hadiahnya tapi bagaimana masyarakat bisa turut serta dalam penegakan hukum pemilu ini," ujar Puadi.
Dalam kesempatan ini Ketua Yayasan STIH IBLAM Rahmat Dwi Putranto mengapresiasi kerja-kerja penyelenggara Pemilu yang telah terselesaikan. Namun dia melihat terdapat dinamika yang menarik atas Pemilihan serentak tahun ini.
Rahmat meminta baik mahasiswa maupun akademisi dapat berperan dan berkontribusi untuk mewujudkan Pemilihan 2024 yang sukses.
Sebab dia mempercayai Pemerintah tidak akan mampu untuk menjaga negeri sendirian, sehingga sebagai unsur kekuatan civil society dia mengajak masyarakat gotong royong membangun demokrasi di Indonesia.
"Bisa dengan cara dan peran apapun yang kita miliki, kalau di perguruan tinggi harus meningkatkan literasi terkait nilai moril, etis dan baik yang dibawa ke masyarakat. Tentu kawan mahasiswa punya peran penting karena sebagian besar kalian pemilih dalam Pemilihan 2024 mendatang," tutur Rahmat.