Indonesia Peringkat 2 Negara Tujuan Investasi Digital Terbesar di ASEAN

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 01 Agustus 2024 | 17:59 WIB
Menko Perekonomian. (SinPo.id/Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian. (SinPo.id/Dok. Kemenko Perekonomian)

SinPo.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini Indomesia merupakan peringkat ke-2 negara dengan tujuan investasi digital terbesar di ASEAN atau sebesar US$21,97 miliar.

Hal itu disampaikan dalam dalam acara Opening Ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI), pada Kamis 1 Agustus 2024.

"E-commerce Indonesia menyumbang 40 persen pangsa pasar di ASEAN, tahun 2023 kita mencapai USD77 miliar. Dan juga tentu bonus demografi yang sangat mempunyai kemampuan teknologi ini 53 persen (dari populasi),” kata Airlangga.

Menurutnya, dukungan dan fondasi yang kokoh sangat diperlukan untuk memastikan laju lokomotif ekonomi digital tetap stabil dan memberikan manfaat maksimal. Namun, penguatan fondasi juga harus diikuti dengan peningkatan inklusi keuangan.

Berbagai program seperti QR Code Indonesian Standard (QRIS) juga terus didorong melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif, kolaborasi pihak ketiga seperti Program Strive (Mastercard Indonesia) dan Promise 2 Impact (ILO) untuk meningkatkan akses layanan keuangan, serta perluasan literasi keuangan kolaborasi Pemerintah, BI, OJK dan industri menjadi serangkaian upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen di 2024.

“Langkah akselerasi digital ini menjadi fokus untuk inovasi dan investasi ke depan dengan dua hal. Pertama, hilirisasi dari semikonduktor," paparnya.

Pasalnya, Indonesia sudah dipilih oleh Amerika dalam Indo Pasific Economic Framework (IPEF) menjadi tujuh negara yang menjadi prioritas dan akan di-placement ITSI Fund. Fund khusus untuk semikonduktor. 

"Yang kedua, ekosistem artificial intelligence, ini untuk peningkatan R&D dan juga tentunya menjadi masuk dalam beberapa kabupaten yang menjadi zona inovasi yang juga mengembangkan futuristik teknologi,” ungkap Airlangga.

Tak hanya itu, di akhir 2023 lalu, Pemerintah juga telah menyelesaikan kebijakan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 agar sektor digital dapat berkontribusi pada PDB Indonesia secara bertahap dan akan terus meningkat mencapai 20 persen pada 2045. 

Diketahui, ekosistem ekonomi dan keuangan digital Indonesia telah mengalami kemajuan pesat dan mampu turut menjadi lokomotif penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut tercermin dari beberapa pencapaian Indonesia di tingkat global seperti kenaikan 11 peringkat pada World Digital Competitiveness Ranking (dari peringkat ke-56 pada 2019 menjadi peringkat ke-45 pada 2023), peringkat ke-6 untuk start-up secara global, memiliki start-up inovatif terbanyak atau peringkat ke-1 di ASEAN, serta memiliki 15 unicorn dan 2 decacorn yang sudah mendunia.sinpo

Komentar: