Barat Peringatkan Israel Agar Tak Jatuh dalam Perangkap Hizbullah

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 01 Agustus 2024 | 13:31 WIB
Serangan udara Israel yang menghantam Desa Jebbain di Lebanon (SinPo.id/ AFP)
Serangan udara Israel yang menghantam Desa Jebbain di Lebanon (SinPo.id/ AFP)

SinPo.id - Negara-negara barat telah memperingatkan Israel agar tidak jatuh ke dalam perangkap pembalasan kelompok pejuang Hizbullah, di tengah meingkatkan kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang meluas.

Terlebih tembakan roket dari Lebanon pada Selasa lalu, kembali menewaskan seorang warga sipil Israel, dan meningkatkan ketegangan setelah serangan rudal mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Menanggapi hal itu, para sekutu Israel langsung mendesak adanya solusi diplomatik untuk menghindari meluasnya konflik. Mereka juga mengingatkan Israel untuk tidak terlibat dalam pertempuran yang lebih jauh dengan Hizbullah.

"Meskipun kami telah melihat banyak aktivitas di perbatasan utara Israel, kami tetap khawatir mengenai potensi eskalasi ini menjadi pertarungan besar-besaran. Dan saya tidak percaya bahwa pertarungan tidak dapat dihindari," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dilansir dari The Independent, Kamis 1 Agustus 2024.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, juga ikut memperingatkan Israel tentang perang yang meluas. Ia mengatakan sangat khawatir dengan risiko eskalasi regional dan mendesak Israel untuk menghindari jebakan pembalasan.

"Masyarakat internasional harus terus mengirimkan pesan moderasi, dan Tiongkok dapat membantu dalam upaya ini, karena memiliki hubungan yang kuat dengan Iran dan Arab Saudi," kata Meloni saat berkunjung ke Tiongkok.

Kemudian Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, memperingatkan tentang situasi yang berubah cepat saat dia mendesak warga negara Inggris untuk meninggalkan Lebanon pada Senin malam, dan mengatakan staf kedutaan Inggris bekerja sepanjang waktu untuk membantu memastikan keselamatan warga negara Inggris.

Sementara misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan juga mengatakan telah meningkatkan kontak dengan Israel dan otoritas Lebanon untuk meredakan ketegangan.

"Tidak seorang pun ingin memulai konflik yang lebih luas, tetapi salah perhitungan dapat memicunya. Masih ada ruang untuk solusi diplomatik," tegasnya.

Diketahui, Hizbullah dan Israel telah saling serang di perbatasan Lebanon sejak dimulainua perang di Gaza, pada 7 Oktober 2023 lalu. Tetapi baik Israel maupun Hizbullah tampak enggan mengambil risiko konflik yang lebih intensif, untuk menghi dari jatuhnya korban dari warga sipil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI