PEMBUNUHAN ISMAIL HANIYEH

Jokowi Tegaskan Pembunuhan terhadap Haniyeh Tak Bisa Ditoleransi

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 01 Agustus 2024 | 13:06 WIB
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/Setpres)
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, pembunuhan terhadap pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, Rabu kemarin, merupakan bentuk kekerasan yang tidak bisa ditoleransi. 

"Pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran," kata Jokowi  usai membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.

Menurut Jokowi, semua negara pasti mengutuk dan mengecam aksi pembunuh tersebut. 

"Saya kira semua, termasuk Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu, ucapnya. 

Sebelumnya, kelompok Hamas memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Iran.

"Gerakan perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh," bunyi pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.

Menurut Hamas, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran yang baru pada Selasa.

Pembunuhan Haniyeh mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan, pembunuhan Haniyeh merupakan tindakan keji untuk melemahkan perjuangan bangsa Palestina dan perlawanan mulia di Jalur Gaza.

Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan  insiden itu merupakan pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Qatar turut menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai eskalasi yang berbahaya dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kemanusiaan yang meredupkan upaya perdamaian.

Meski demikian, pihak Israel yang dituduh melancarkan serangan yang menewaskan petinggi Hamas tersebut masih belum membuat pernyataan apa pun. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken berdalih, Washington tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Haniyeh. 

Sementara itu, televisi nasional Iran yang melaporkan kematian Haniyeh menyatakan bahwa penyelidikan atas serangan tersebut tengah berjalan. Hasil dan temuan dari penyelidikan itu juga akan segera disampaikan kepada umum.


 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI