PEMBANGUNAN DESA

Ketua MPR: Pembangunan Desa Kurangi Kesenjangan Antarwilayah

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 01 Agustus 2024 | 12:27 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) (SinPo.id/Dok. MPR)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) (SinPo.id/Dok. MPR)

SinPo.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut pembangunan desa memiliki peran sentral dalam mengurangi kesenjangan antarwilayah. Pembangunan desa bahkan menjadi penyeimbang guna mengurangi kesenjangan kehidupan antara masayatakat kota dan desa.

Ini disampaikan Bamsoet dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), di Kompleks, Parlemen, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

"Kedua, pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah, dan antara desa dan kota. Pembangunan desa menjadi penyeimbang untuk memangkas jurang perbedaan antara kehidupan di perkotaan dan pedesaan," kata Bamsoet dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

Bamsoet mengatakan dari aspek kewilayahan sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan. Namun, jumlah penduduk yang tiggal di perkotaan justru lebih banyak dari pedesaan.

Bamsoet menyebut pembangunan desa juga memiliki peran sentral dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Dia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024 yang mencatat persentase angka kemiskinan di desa mencapai 11,79 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan sebesar 7,09 persen.

"Tidak hanya dari aspek kuantitas, dari aspek kualitas, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di desa juga jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan," ujarnya.

Namun, dia mengingatkan agar arah kebijakan penggunaan dana desa harus tetap dikedepankan untuk program pemulihan ekonomi. Di antaranya untuk perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan ekstrem, bantuan permodalan kepada BUMDes, dana operasional pemerintahan desa, serta dukungan program sektor prioritas di desa.

"Termasuk penanganan stunting, mendukung ketahanan pangan dan hewani, serta pembangunan lumbung pangan desa, dan pariwisata skala desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa," ucapnya.

Bamsoet menekankan bahwa pembangunan desa dapat menjadi stimulan bagi perubahan sosial yang bermuara pada pemberdayaan masyarakat desa. "Insentif fiskal yang dihadirkan melalui program dana desa, harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar tepat sasaran, sehingga dapat menjadi stimulus pembangunan desa," ucapnya.

Menurut dia, slogan 'tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia' harus menjadi tren dalam menurunkan laju urbanisasi.

"Menjadi magnet yang menarik minat generasi muda untuk kembali ke desa, membangun daerahnya, dan mengoptimalkan berbagai potensi dan peluang," katanya.

Dia menambahkan komitmen perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pembangunan desa yang sangat besar akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Sehingga pembangunan desa bisa menghidupkan daya saing, menarik minat generasi muda untuk tinggal di desa dan membangun desa," kata dia.sinpo

Komentar: