Bamsoet: Komitmen Pembangunan Desa Jokowi akan Diteruskan Prabowo
SinPo.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meyakini komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pembangunan desa akan diteruskan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Bamsoet mengungkapkan bukti pemerintahan Jokowi memberi perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan desa. Salah satunya melalui dana desa yang digulirkan sejak tahun 2015 dari semula Rp20,7 triliun untuk sekitar 74.093 desa menjadi Rp70 triliun lebih pada 2023 untuk 74.954 desa, kemudian meningkat kembali menjadi Rp71 triliun pada 2024.
"Komitmen tersebut akan tetap dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto di pemerintahannya yang akan datang. Sehingga pembangunan desa bisa menghidupkan daya saing, menarik minat generasi muda untuk tinggal di desa dan membangun desa. Insentif fiskal yang dihadirkan melalui program dana desa, harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar tepat sasaran, sehingga dapat menjadi stimulus pembangunan desa," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Waketum Partai Golkar ini mengatakan slogan tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia, harus menjadi tren dalam menurunkan laju urbanisasi, menjadi magnet yang menarik minat generasi muda untuk kembali ke desa. Hal ini demi membangun daerahnya dan mengoptimalkan berbagai potensi serta peluang.
"Arah kebijakan penggunaan dana desa harus tetap dikedepankan untuk program pemulihan ekonomi. Antara lain untuk perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan ekstrem, bantuan permodalan kepada BUMDes untuk menggerakkan perekonomian desa, dana operasional pemerintahan desa, serta dukungan program sektor prioritas di desa. Termasuk penanganan stunting, mendukung ketahanan pangan dan hewani, serta pembangunan lumbung pangan desa, dan pariwisata skala desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa," katanya.
Bamsoet menerangkan pembangunan desa bisa menjadi stimulan bagi perubahan sosial yang bermuara pada pemberdayaan masyarakat desa. Tidak kalah pentingnya, pembangunan desa memiliki peran sentral dalam dua aspek penting.
Pertama, upaya pengentasan kemiskinan. Data BPS per Maret 2024 mencatat persentase angka kemiskinan di desa mencapai 11,79 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan sebesar 7,09 persen. Tidak hanya dari aspek kuantitas, dari aspek kualitas, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di desa juga jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.
"Kedua, pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah, dan antara desa dan kota. Pembangunan desa menjadi penyeimbang untuk memangkas jurang perbedaan antara kehidupan di perkotaan dan pedesaan. Faktanya, meskipun dari aspek kewilayahan, sebagian besar wilayah Indonesia adalah pedesaan, namun jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan lebih banyak dari pedesaan," kata Bamsoet.