Bawaslu Gelar Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Antar Kampus se-Indonesia

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 31 Juli 2024 | 12:28 WIB
Anggota Bawaslu RI Puadi. (SinPo.id/Humas Bawaslu RI)
Anggota Bawaslu RI Puadi. (SinPo.id/Humas Bawaslu RI)

SinPo.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melalui Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data dan Informasi mengadakan kompetisi debat penegakan hukum Pemilu antar perguruan tinggi se-Indonesia ke-IV tahun 2024. 

Adapun para mahasiswa yang ingin mengikuti debat ini dapat mendaftarkan diri mulai 21 sampai dengan 30 Agustus 2024. Debat kali ini mengangkat tema 'Pemilihan Serentak 2024'.

Anggota Bawaslu RI Puadi menyebut, debat kali ini bisa dimanfaatkan oleh para perguruan tinggi khususnya mahasiswa untuk menggali lebih jauh isu-isu yang akan muncul di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.

"Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun 2024 ini diprediksi akan memunculkan berbagai isu persoalan, baik dari aspek hukum, aspek sosial, aspek ekonomi, hingga aspek politik itu sendiri," kata Puadi dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu, 31 Juli 2024.

Dia pun berujar, beberapa isu sudah memunculkan perdebatan jelang penyelenggaraan pemilihan yang telah masuk tahapan persiapan dan tahapan pemutakhiran daftar pemilih.

Adapun perdebatan di ruang publik di antaranya, yakni kontestasi kotak kosong yang berpotensi menang akan menimbulkan gangguan stabilitas politik untuk lima tahun ke depan, sampai dengan kepala daerah petahana yang bukan menjadi peserta pemilihan dinilai akan menggunakan kuasanya untuk mendukung salah satu peserta pemilihan.

Oleh karenanya, kata Puadi, Bawaslu memandang penting permasalahan-permasalahan itu diketahui secara luas oleh publik, untuk kemudian memunculkan diskursus mengenai solusi-solusi terbaik yang dapat menguatkan penegakan hukum Pemilu.

"Sehingga nantinya dapat memudahkan dalam mencapai keadilan Pemilu," kata Puadi.

Lebih jauh, dia menuturkan, mahasiswa sebagai elemen penting dari masyarakat, memiliki peran penting untuk turut berpatisipasi dalam menghimpun gagasan-gagasan baru.

Hal ini mengingat peranan mahasiswa dalam sejarah terbukti sebagai agent of change yang mampu membuat perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat.

"Salah satu cara untuk menghimpun gagasan- gagasan itu adalah melalui metode debat yang melibatkan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia," tandasnya.sinpo

Komentar: