Jazilul: Wacana Mengembalikan PKB ke NU Tak Paham Konstitusi

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 31 Juli 2024 | 11:08 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke Nahdlatul Ulama (NU) menunjukkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tak paham konstitusi.

"Kisruh yang disampaikan oleh Gus Ipul itu menunjukkan tidak paham konstitusi, tidak paham tata kelola organisasi, bahkan enggak paham tata krama," kata Jazilul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.

Dia bahkan menyebut upaya intervensi agar dapat mengembalikan PKB ke NU itu sebagai tindakan batil yang mengambil alih hak yang bukan semestinya.

"Jadi disayangkan organisasi yang di situ membawa didasari keulamaan, ternyata tidak menunjukkan etika keulamaan. Mau nyerobot, mau ambil alih, mau ngambil sesuatu yang bukan haknya, itu pantang bagi ulama. Itu adalah tindakan yang batil," ujarnya.

Jazilul menegaskan PKB merupakan partai politik berdaulat dan bukan badan otonom di bawah naungan NU.

"PKB berdaulat menjalankan Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, sedangkan NU berjalan dengan Undang-Undang Ormas (Organisasi Kemasyarakatan). Jadi kamarnya berbeda," ucapnya.

Dia menampik soal anggapan elite PKB yang ahistoris dengan PBNU. PKB bahkan tak pernah mempersoalkan jika PBNU memberi jarak kepada semua partai politik (parpol).

"Dari awal PKB menyadari hubungan historis antara PKB dan NU. Dan kami tidak pernah mempermasalahkan jika PBNU posisinya berjarak dengan seluruh partai politik, termasuk PKB," ucapnya.

Jazilul juga mengaku baru mendengar kabar terkait wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU. Dia menegaskan bahwa PKB tidak akan ikut campur dengan ihwal MLB yang menjadi urusan warga NU.

"Yang jelas PKB tidak ikut-ikut urusan MLB PBNU, kalau ada silakan saja NU atau masyarakat NU yang melaksanakan, enggak ada hubungan sama PKB," ujarnya.

Meski ada kader PKB yang juga anggota PBNU, dia menekankan partainya akan menghormati dan tidak mengintervensi PBNU apabila ingin menyelenggarakan MLB.

"PKB tidak akan lakukan intervensi apa yang menjadi kedaulatan dari PBNU, kalau ada kadernya, jamaahnya yang mau MLB, kami juga enggak akan menghalang-halangi. Kami juga tidak akan mendukung, posisi kami menghormati dinamika itu," ujar dia.

Sebelumnya, PBNU berencana membentuk Tim Lima atau Panitia Khusus (Pansus) PKB. Gus Ipul mengatakan pansus ini dibentuk untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke PBNU selaku pemilik sah.

Gus Ipul menilai saat ini elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan, ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.

"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan Tim Lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI