Kadin Kaltim Minta Jokowi Libatkan Pengusaha Lokal Urus Pangan di IKN

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 30 Juli 2024 | 18:06 WIB
Kadin dan HIPMI Kaltim betemu Jokowi di Istana Garuda IKN (SinPo.id/Setpres)
Kadin dan HIPMI Kaltim betemu Jokowi di Istana Garuda IKN (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Ketua Kadin Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dayang Donna Faroek meminta pemerintah pusat melibatkan pengusaha lokal dalam mengurus ketahanan pangan di Kaltim lantaran provinsi ini belum mandiri dalam hal pangan. 

Donna mengungkapkan, saat ini provinsi tersebut masih bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah, seperti Jawa dan Sulawesi.

“Nah sekarang sudah ada IKN, artinya sudah ada 23 ribu pekerja dan nanti akan tambah ASN lagi akan tambah TNI-Polri. Nah ini harus kita pikirkan bagaimana untuk melayani mereka dalam hal pangannya,” ujar Donna Faroek usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Garuda, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Selasa, 30 Juli 2024.

Donna menyebut, terdapat potensi besar untuk pengembangan lahan pertanian di Penajam Paser Utara (PPU) yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Lahan seluas sekitar 13 ribu hektar tersebut diharapkan dapat dikelola lebih baik untuk mendukung kebutuhan pangan IKN.

“Harapan kami adanya IKN karena memang ini irisannya langsung dengan IKN, Penajam Paser Utara saya harap mungkin ini bisa ditindaklanjuti,” ungkap Donna.

Selain itu, KADIN Kaltim itu juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, serta pemerintah daerah. Menurutnya, saat ini pemerintah daerah belum maksimal membantu para petani di Penajam Paser Utara.

Di sisi lain, Donna mengatakan, HIPMI juga menyampaikan aspirasi mereka untuk berperan lebih aktif dalam proyek-proyek pembangunan IKN. Mereka mengharapkan peluang yang lebih besar, baik dalam hal perizinan maupun partisipasi dalam proyek-proyek utama.

“Saya harap untuk perizinan di sini dimudahkan karena memang banyak teman-teman dari HIPMI dan KADIN ingin diberikan peluang usaha, misalnya buka cafe, rumah makan karena memang itu tadi karena kebutuhan yang ada di IKN nanti tidak akan cukup kalau hanya tergantung di sepanjang jalan Sepaku,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI