Wakil Ketua Takmir Masjid PBNU Sesalkan Pernyataan Nusron ke Gus Yahya

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 30 Juli 2024 | 11:37 WIB
Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) PBNU Nasyirul Falah Amru (Gus Falah). (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) PBNU Nasyirul Falah Amru (Gus Falah). (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) PBNU Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyayangkan pernyataan anggota DPR RI sekaligus pengurus NU Nusron Wahid yang cenderung mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

"Nusron sebagai ketua lembaga di PBNU semestinya tidak perlu bicara begitu. Apalagi Gus Yahya hanya ditanya wartawan. Itu pun hanya jangan-jangan (dendam pribadi), bisa benar bisa salah," kata Falah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.

Gus Falah menilai apa yang disampaikan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi. Menurutnya, Nusron memang baru direposisi jabatannya di PBNU dari yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum kini menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU.

Menurutnya, reposisi jabatan itu untuk menjalankan aturan organisasi di PBNU di mana Wakil Ketua Umum tidak dibenarkan rangkap jabatan dengan pengurus harian partai politik.

Dia lantas mencontohkan dirinya yang berpindah jabatan dari Ketua PBNU. Sebab, politisi tersebut merangkap jabatan lain sebagai pengurus harian di salah satu sayap politik PDI Perjuangan (PDIP).

"Saya juga diturunkan dari ketua PBNU kini menjadi wakil Ketua Lembaga Tamir Masjid PBNU. Tapi 'kan ini aturan organisasi jadi harus dijalani," ucap dia.

Sebelum mengoreksi pernyataan Gus Yahya, kata dia, Nusron seharusnya juga melihat tayangan secara utuh konteks pernyataan Gus Yahya.

Dia menyebut ungkapan Gus Yahya tentang Pansus Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers pleno PBNU. Gus Yahya juga mengatakan pada wartawan yang bertanya bahwa Pansus haji bukanlah urusan PBNU.

Namun, karena wartawan tetap mengejar dengan pertanyaan itu, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respons atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji tahun ini berhasil atau tidak.

Faktanya, dia menganggap bahwa banyak masyarakat yang menilai penyelenggaraan haji kali ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Jika Pansus tetap jalan, dia menilai kemungkinan ada masalah pribadi di dalamnya.

Sebelumnya, anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI Nusron Wahid membantah pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan memastikan bahwa pembentukan Pansus Haji tersebut bukan dalam rangka urusan pribadi.

Dia menegaskan bahwa Pansus Angket Haji bukanlah keputusan pribadi dari setiap anggota, melainkan keputusan resmi dalam rapat paripurna DPR yang disetujui fraksi-fraksi di DPR RI.

"Saya mohon maaf kepada Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf. Di DPR tidak mengenal masalah pribadi," kata Nusron.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI