INVESTASI INDONESIA

95 Negara Jadi Pasien IMF, Realisasi Investasi Indonesia Tembus Rp428 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 29 Juli 2024 | 15:27 WIB
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Khaerul Anam)
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Khaerul Anam)

SinPo.id - Menteri Investasi/Kepala  BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sepanjang triwulan II-2024, penanaman modal asing (PMA) tercatat sebanyak Rp 217,3 triliun. Angka ini naik 6,3 persen dari kuartal sebelumnya dan naik 16,6 persen dari kuartal II-2023. Porsinya mencapai 50,7 persen dari keseluruhan investasi.

Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebanyak sebanyak Rp 211,1 triliun atau sebesar 49,3 persen. Untuk keseluruhan realisasi investasi senilai Rp 428,4 triliun pada triwulan II 2024, dengan menyerap 677.623 tenaga kerja. 

"Kita tahu ekonomi global sekarang masih dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan sudah ada 95 negara yang menjadi pasien IMF. Dan dibalik ketidakpastian ekonomi global itu, kita patut bersyukur bahwa publik, global masih percaya negara kita masih menjadi salah satu tujuan investasi," kata Bahlil dalam konferensi pers, Senin, 29 Juli 2024. 

Bahlil merincikan lima besar subsektor realisasi investasi PMA dan PMDN selama triwulan II. Pertama, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan realisasi Rp 74 triliun atau 17,3 persen. 

"Ini menujukan industrialisasi berjalan masif," kata dia. 

Kedua, sektor pertambangan senilai Rp 45,6 triliun atau 10,6 persen. Ketiga, sektor sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi tumbuh Rp 41,3 triliun atau 9,6 persen. 

Keempat, sektor perumahan, Kawasan industri dan perkantoran senilai Rp 33,5 triliun. Dan kelima, sektor jasa lainnya sebesar Rp 30,6 triliun.

Bahlil mengatakan, realisasi investasi pada kuartal II-2024 paling banyak menyasar Provinsi Jawa Barat dengan realisasi Rp 63,7 triliun.

Kemudian, DKI Jakarta senilai 62 triliun, Jawa Timur Rp35,6 triliun, Banten senilai Rp33 triliun, dan Sulawesi Tengah senilai Rp32,8 triliun.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI