Menlu Retno Minta AS Hormati Hukum Internasional Secara Konsisten

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 28 Juli 2024 | 12:36 WIB
Menlu RI Retno Marsudi. (SinPo.id/Antara)
Menlu RI Retno Marsudi. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meminta Amerika Serikat (AS) untuk menghormati hukum internasional secara konsisten. Karena, kemitraan ASEAN-AS harus berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dan stabilitas dunia.

Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan para Menlu ASEAN dan bersama Menlu AS Antony Blinken di Vientiane, Laos. Selain AS, pertemuan itu juga dihadiri Cina, Rusia, Jepang, India, dan Australia, dalam rangka memperkuat hubungan dan membahas isu-isu keamanan utama dan urusan regional lainnya.

"Hukum internasional harus ditegakkan di mana pun, di Ukraina, di Laut Cina Selatan dan tentunya di Palestina," kata Retno dalam keterangannya, Minggu, 28 Juli 2024.

Indonesia adalah Koordinator Kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024. Retno mengangkat mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional

Isu Laut Cina Selatan, Ukraina dan Palestina menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan tersebut. "Kami tidak bisa menutup mata akan kondisi krisis kemanusiaan di Gaza. Saat kami bicara di sini, lebih dari 40 ribu orang dibunuh. Gencatan senjata harus segera dilakukan untuk hentikan kekejaman ini," tegas Retno.

Retno juga berbicara soal peran AS untuk perdamaian dan pertumbuhan. Sebagai mitra, penting bagi AS dan negara lain di dunia untuk menghormati hukum internasional dan menciptakan budaya dialog.  

Sentralitas ASEAN juga harus terefleksi dalam berbagai kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat. Kemitraan tersebut juga perlu menjadi faktor utama dan penentu dalam menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil dan menguntungkan bagi semua.

Hal lain yang disinggung Retno dalam rapat itu adalah pentingnya negara-negara anggota ASEAN meningkatkan kapasitas industrinya, termasuk untuk sektor mineral kritis.

Perihal ini, Indonesia berharap AS dapat membantu negara-negara di kawasan untuk memenuhi standar ESG (Environmental, Social and Governance), mengingat perannya sebagai anggota asosiasi transnasional Minerals Security Partnership (MSP).

Beberapa capaian utama kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat dalam tiga tahun terakhir termasuk meningkatnya status kemitraan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, penyelenggaraan KTT ASEAN-AS pada Mei 2022, komitmen memajukan ekosistem kendaraan listrik di kawasan, dukungan Amerika untuk ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan pembentukan ASEAN-US Center di Washington, D.C.sinpo

Komentar: