Barack dan Michelle Obama Dukung Kamala Harris di Pilpres AS

Oleh: VOA Indonesia (SinPo id/ AP)
Minggu, 28 Juli 2024 | 08:50 WIB
Presiden Barack Obama dan ibu negara Michelle Obama  (SinPo.id/AP
Presiden Barack Obama dan ibu negara Michelle Obama (SinPo.id/AP

SinPo.id - Mantan Presiden Barack Obama dan mantan ibu negara Michelle Obama telah menyatakan dukungan untuk Kamala Harris yang mencalonkan diri kembali untuk jabatan di Gedung Putih.

Dukungan dari pasangan Obama untuk Harris sudah diperkirakan, tetapi tetap penting karena datang dari dua anggota Partai Demokrat yang paling populer di Amerika Serikat.

Dukungan tersebut, yang diumumkan pada Jumat, 26 Juli 202 pagi, melalui sebuah video yang menunjukkan Harris menerima panggilan telepon bersama dari mantan pasangan presiden dan ibu negara itu.

Pasangan Obama menyatakan dukungan di tengah upaya Harris terus membangun momentum sebagai calon presiden dari Partai Demokrat setelah keputusan Presiden Joe Biden untuk mundur dari pencalonan kembali dan memilih untuk mendukung tangan kanannya dalam menghadapi calon Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump.

Hal itu juga menyoroti persahabatan dan potensi hubungan bersejarah antara presiden kulit hitam pertama di negara tersebut dan perempuan pertama, perempuan kulit hitam pertama, dan orang pertama keturunan Asia yang menjabat sebagai wakil presiden. Harris kini juga berjuang untuk mendobrak hambatan yang sama untuk meraih jabatan presiden.

"Kami menelepon untuk mengatakan bahwa Michelle dan saya sangat bangga mendukung Anda dan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membawa Anda melewati pemilu ini dan masuk ke Ruang Oval," kata mantan presiden tersebut kepada Harris.

Dia terlihat menerima panggilan telepon sambil berjalan ke belakang panggung dalam sebuah acara, diikuti oleh agen Dinas Rahasia atau Secret Service.

Kata Michelle Obama, "Saya tidak bisa menelepon tanpa mengatakan kepada teman saya, Kamala, saya bangga kepadamu."

"Ini akan menjadi (peristiwa) bersejarah,” tambahnya.

Harris, yang telah mengenal keluarga Obama sejak sebelum Obama terpilih menjadi presiden pada 2008, mengucapkan terima kasih atas persahabatan mereka dan mengatakan bahwa dia berharap untuk "sampai di sana, dalam perjalanan" bersama mereka dalam tiga bulan sebelum Hari Pemilu pada 5 November.

"Kita akan bersenang-senang, ya?" kata Haris.

Keluarga Obama mungkin adalah tokoh besar partai terakhir yang mendukung Harris secara resmi – sebuah cerminan dari keinginan mantan presiden tersebut untuk tetap, setidaknya secara terbuka, menjadi tetua partai yang mampu mengatasi persaingan. Keluarga Obama tetap menjadi penggalangan dana yang luar biasa dan menjadi pengganti populer di acara kampanye besar bagi kandidat Partai Demokrat.

Menurut survei oleh kantor berita Associated Press, Harris telah mendapatkan dukungan publik dari mayoritas delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat, yang akan dimulai pada 19 Agustus di Chicago. Komite Nasional Partai Demokrat memperkirakan akan mengadakan pemungutan suara pencalonan secara virtual, pada 7 Agustus. Perhelatan itu akan meresmikan Harris dan calon wakil presiden – yang belum diumumkan namanya – sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden resmi yang diusung Partai Demokrat.

Namun, keluarga Obama bersikap berhati-hati saat Harris berhasil meraih komitmen delegasi, berhasil menjangkau konstituen inti Partai Demokrat, dan mengumpulkan lebih dari $120 juta. Kehati-hatian yang muncul ke publik itu menelusuri cara mantan presiden tersebut menangani minggu-minggu antara kegagalan debat Biden melawan Trump dan keputusan akhir presiden untuk mengakhiri kampanyenye. Obama memang hadir dalam manuver partai, yang dilakukannya secara diam-diam.

Pernyataan awal Barack Obama pasca pengumuman Biden tidak menyebut Harris. Sebaliknya, ia berbicara secara umum mengenai calon pengganti Biden: "Saya memiliki keyakinan luar biasa bahwa para pemimpin partai kita akan mampu menciptakan sebuah proses untuk menghasilkan calon yang luar biasa," tulis mantan presiden tersebut.sinpo

Komentar: